Lalu lintas terlihat padat dari arah timur saat saya tiba
di perempatan Jalan Gading Raya dan Jalan Kopyor Raya, Kelapa Gading, Jakarta
Utara. Sementara matahari belum tampak padahal jarum jam telah menunjukkan
angka 7. Saya menghabiskan 45
menit jalan kaki dari kosan ke perempatan yang ramai oleh kendaraan pribadi
itu. Sebelumnya saya harus berterima kasih ke Google Map yang telah menuntun
saya ke tempat ini, Kedai Kopi dan Bakpao Kwang Koan.
![]() |
Foto: Jumardan Muhammad |
Well, I do grateful as I had a chance to drink a real coffee that I made by myself. In some years, I used to enjoy a cup of Kopi Kapal Api in my daily activities (shame on me). A good friend of mine and I went to a small coffee shop two last week ago at Jalan Bali—Double Shot. This place produces many great baristas in Makassar, by the way.
![]() |
Gambar: The Daily Dot |
Terlepas dari jaring laba-laba di sudut kamar, dia terbang perlahan naik turun membawa tubuhnya yang berat. Bisa dibayangkan betapa besar usaha yang dikerahkan sehingga bisa keluar dari perangkap laba-laba dengan tubuh seberat itu. Sebaliknya, tidak butuh tenaga lebih untuk mematikannya. Plak!
![]() |
Foto: Jumardan Muhammad |
Satu
lagi perbedaan kecil antara keadaan di 1931 dengan 2006 adalah orang-orang
Papua Nugini di 2006 makin terlihat seperti orang-orang kebanyakan di Amerika
dengan tubuh kelebihan berat badan dengan ‘perut bir’ menggelambir di atas ikat
pinggangnya.