Perjalanan Terjauh Dengan Senyum Terbanyak





Dua minggu lalu, mama dan bapak ke Makassar. Saat bertemu mama di kamar, dia bilang begini, "Astaga Dang, kenapa tambah gemukko kuliat? Diet-dietko nak, kurangi makanmu!"


Seketika saya berpikir begini, "Oke, besok subuh saya harus ke Galesong naik sepeda."


Memang, beberapa hari sebelumnya, saya telah meniatkan untuk tidak lagi pulang balik Makassar menggunakan sepeda motor, melainkan sepeda to'. Dan minggu subuh itu, saya mewujudkannya.

Menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh kilometer dengan waktu 1 jam 20 menit, saya tiba di Galesong Utara. Padahal, jika menggunakan sepeda motor, hanya butuh kurang lebih 30 menit.



Ada tiga hal yang menarik dalam perjalanan ini:

Ini adalah perjalanan terjauh saya bersepeda.

Entahlah. Karena beberapa bulan yang lalu saya dan kekasih menghabiskan seminggu pagi, bersama, bersepeda. Menjemputnya di danau buatan di Toddopuli, menuju Losari, kemudian kembali mengantarnya ke tempat semula.

Ini adalah perjalanan terberat saya bersepeda.

Terberat karena saya harus memanggul ransel besar berisikan laptop, kamera, lensa, charger, buku tebal, celana jeans, baju kaos dua lembar, dan juga kue taripang. Percayalah bahwa ransel yang saya bawa ini, sekalipun kosong, tetap saja berat.

Ini adalah perjalanan dengan senyum dan ucapan selamat pagi terbanyak yang pernah saya tebar.

Haha! Hari itu hari minggu, dan perjalanan yang saya lalui adalah rute favorit para peseda di Makassar, Jalan Metro Tanjung Bunga. Beberapa peseda yang saya temui di jalan memberikan senyumnya ke saya yang kemudian saya balas dengan senyum dan ucapan selamat pagi.



Pernah melintas di Jalan Metro Tanjung Bunga? Pernah melihat Rumah Sakit Siloam yang kata teman saya, Mayang, rumah sakit ini akan memintai kamu satu juta rupiah sebelum dirawat di rumah sakit ini? Perhatikanlah area parkir motornya.

"Kenapa ini Siloam na ambil jalan raya untuk tempat parkirnya? Berapami na bayar itu di'? Padahal ini dulu jalanan, lurus-lurusji orang, sekarang belok maki' gara-gara tempat parkir," gerutu Ida, teman se-posko saya, saat melintas di depan Siloam suatu siang.






Oiya, tujuan akhir saya pagi itu adalah posko Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Universitas Negeri Makassar (UNM) Angkatan XXXI 2014 di Desa Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar. Saya telah berada di tempat ini selama dua bulan dan saat menuliskan ini, tersisa dua hari lagi keberadaan saya disini.

Nih buat jajan