Minggu Pagi Bersama Komunitas Rimbawan Nusantara
“Untuk sehat perlu senam, untuk nafas perlu oksigen, untuk
oksigen perlu pohon, perlu oksigen banyak butuh hutan.”
Begitu kira-kira semboyan dan himbauan yang diangkat oleh Komunitas Rimbawan Nusantara dalam aktivitas yang diadakan di Simpang Semanggi pada Minggu Pagi 3 November 2019; bertepatan dengan Car Free Day (CFD).
Saya tiba di lokasi tepat sebelum pukul 6 pagi. Langit biru
muda, orang-orang berlari, beberapa bersepeda, sambil sesekali terdengar deru
mesin kendaraan bermotor. Di bawah Simpang Semanggi pagi itu, berkerumun
orang-orang dengan kaos putih.
Tidak lama setelah menyetel pelantang suara, tumpukan
tas-tas merah berisi bibit-bibit pohon mulai dikerubungi oleh masyarakat yang
sedang menikmati CFD Sudirman-Thamrin.
Tepat di depannya seorang pemandu senam tampil,
orang-orang pun mengatur dan mengambil jarak dari orang lainnya di jalan raya.
Jumlahnya pun cukup banyak sehingga membuat ramai kawasan tersebut. Mereka menamai diri Komunitas Rimbawan Nusantara (KRN).
Jumlahnya pun cukup banyak sehingga membuat ramai kawasan tersebut. Mereka menamai diri Komunitas Rimbawan Nusantara (KRN).
KRN sendiri merupakan komunitas yang memiliki konsentrasi penuh terhadap pohon, hutan, dan lingkungan hidup. Terlaksananya acara yang menyambut Hari Menanam Indonesia 28 November 2019 dan memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober ini melibatkan banyak partner baik dari organisasi, institusi, serta ikatan alumni.
Kelompok senam ini tidak hanya terdiri dari anggota KRN,
tapi juga masyarakat. Beberapa senam yang ditampilkan yakni antara lain joget
Betawi yang diiringi oleh lagu Ondel-ondel, Beksan Wanara yang merupakan tarian
klasik Keraton Yogyakarta, senam sehat jasmani, serta senam Maumere yang
tersohor itu.
Setiap kali senam selesai, ada satu orang yang berhak
menerima door prize berupa tumbler dari KRN. Tumbler ini pun bisa digunakan untuk minum sehingga tidak lagi menggunakan botol plastik sekali pakai untuk minum.
Syaratnya gampang saja, peserta tersebut harus total dan benar-benar mengikuti rangkaian satu senam.
Syaratnya gampang saja, peserta tersebut harus total dan benar-benar mengikuti rangkaian satu senam.
Sementara di trotoar orang-orang berlomba mengisi formulir sebelum
mendapatkan tas berisi bibit pohon. Pada acara tersebut, KRN membagikan lebih
dari 1000 bibit dari berbagai jenis pohon secara cuma-cuma seperti ketapang, mahoni,
jambu, sirsak, dan masih banyak lagi.
Nah, mereka yang telah mengambil bibit pohon berhak
mengikuti lomba tanam pohon yang diadakan oleh KRN. Untuk syaratnya, para
pemilik bibit wajib mengirimkan foto-foto mulai dari proses penanaman, kondisi
pohon selama beberapa waktu, hingga saat pohon tersebut telah berusia setahun.
Walaupun agak lama, mereka yang berhasil menjaga pohonnya
tumbuh dengan sehat akan mendapatkan beragam hadiah menarik dengan juara yang
terdiri dari juara 1, juara 2, dan juara 3. Menari kan? 😉
Tidak butuh waktu panjang, seluruh bibit yang tadinya siap
dibagikan langsung habis seketika. Hal ini pun menjadi penanda bahwa apa yang dilakukan
oleh Komunitas Rimbawan Nusantara ternyata menumbuhkan harapan mengenai
kepedulian masyarakat umum dalam menjaga dan merawat lingkungan.
Kita semua pada dasarnya sadar mengenai manfaat pohon bagi
kehidupan manusia seperti penyedia air bersih, solusi pencemaran udara, serta
menjaga kesehatan mental manusia. Yang dibutuhkan hanyalah keinginan serius
dalam menggalakkan hal-hal positif terhadap lingkungan.
Melihat hal ini saya kepikiran lirik lagu Nostress, “Kita harus menanam kembali. Hijau saat ini dan nanti. Kita harus menanam kembali. Satu saja sangat berarti untukmu.”
Oiya, kamu dan saya tentu berharap bahwa kegiatan-kegiatan positif terkait lingkungan tidak hanya terjadi setahun sekali, tapi berkali-kali dalam setahun sehingga bumi sebagai satu-satunya tempat manusia hidup bisa panjang umur. Iya ga? 😎
***
Post a Comment