5 Alasan Jatuh Cinta Pada Pucuk Coolinary

pucuk-coolinary

Konon, salah satu pagelaran yang tidak akan pernah sepi adalah festival kuliner. Alasannya sederhana. Semua orang membutuhkan makan dan hampir semua orang suka makan-makan, termasuk saya.

Saya beruntung. Lidah saya hanya tahu 2 kategori makanan; enak dan enak sekali.

Hal ini barangkali disebabkan oleh aturan mama kepada anak-anaknya yang melarang adanya sisa-sisa makanan di piring. Jika ada sisa, maka saya dipaksa menghabiskannya. Oh, belum lagi kejadian semasa pesantren kilat di SMP yang mewajibkan saya menghabiskan sisa-sisa makanan hingga ke kobokan.

Bayangkan, saya pernah meminum air kobokan hingga habis. Syukurnya, saya tidak jijik!

Ah sudahlah, itu masa lalu. Kejadian-kejadian seperti ini akan lebih jika disimpan baik-baik di memori terdalam sahaja.

pucuk-coolinary

Jadi begini, sebenarnya, kemarin (21/12) Pucuk Coolinary Festival telah dibuka. Saya baru datang hari ini (22/12) bersama teman-teman dari Bloggercrony. Rencananya, gelaran ini akan berlangsung hingga tahun depan, 1 Januari 2019 tepatnya.

Saya telah menyusun daftar alasan kenapa saya jatuh cinta pada Pucuk Coolinary Festival. Apa saja? Kuy, cek 5 di antaranya:

Konsep Areanya

pucuk-coolinary

Kebayang gak sih kalau kamu datang ke suatu tempat yang sangat luas dan ramai namun tidak ada petunjuk apa-apa mengenai tempat tersebut?

Saya pernah mengalaminya berkali-kali.

Waktu makan yang terbatas, area yang luas, pengunjung yang ramai, dan kelaparan yang melanda. Hal ini diperparah  dengan tidak adanya petunjuk apapun tentang di sana ada itu, di sini ada ini.

Tenang saja, di Pucuk Coolinary, hal ini tidak akan terjadi.

Lokasi wisata kuliner akhir tahun terbesar di Jakarta ini telah dibagi ke dalam 3 zona, yakni zona manis, zona gurih, dan zona pedas.

Jadi, jika kamu tidak suka pedas, tapi mau yang agak pedas, bisa langsung ke zona gurih.

Dari gerbang, kamu tinggal ambil sebelah kanan. Di sana terdapat gerbang lagi bertuliskan Zona Gurih.

Bagi kamu yang mau manis saja, bisa langsung ke sebelah kiri setelah melewati gerbang. Ada gerbang lagi kok dengan tulisan Zona Manis.

Tapi, kalau kamu cari zona nyaman, itu di luar tanggungan saya, ya! Euh 😏

Ruang Terbuka yang Luas

pucuk-coolinary

Selama merantau ke Jakarta, saya telah mendatangi beragam festival kuliner. Beberapa di antaranya menawarkan makanan-makanan yang enak-enak. Sayangnya, areanya tidak mendukung untuk makan sambil ena'-ena'.

Jika ada yang memungkinkan para pengunjungnya ena'-ena', tapi pasti makanannya tidak enak. Kalau yang satu ini, boleh dibilang paket komplit (dalam istilah kuliner).

Enak makanannya dapat, ena' suasananya jangan diragukan.

Saya selalu suka ruang terbuka yang luas di mana kita bisa menatap birunya langit secara langsung.

Bayangkan, saya bekerja selama 8 jam dalam 5 hari di ruangan yang tertutup. Pertukaran udaranya dibantu oleh Air Conditioner (AC).

Sebagai anak dari mama saya, saya merasa ini tidak seru! Dan Pucuk Coolinary ini mewujudkan keseruan itu dengan menata kursi dan meja bertenda payung di tengah area yang luas.

Di sekelilingnya terdapat beragam varian makanan yang telah dibagi-bagi ke dalam zona rasa tadi.

Tenan-tenannya

pucuk-coolinary

Tahu gak sih kalau di tiga zona-zona tadi ada total lebih dari 100 tenan yang siap mengisi perut dan memanjakan lidahmu?

Ga percaya? Silakan dihitung sendiri. Saya mau makan saja 😋

Sebagai seorang penggemar mie-mie-an, saya terpuaskan dengan hadirnya Bakmi Gang Kelinci dan Bakmi GM.

Trus, yang paling membekas di kerongkongan saya hingga saat ini adalah Soto Bogor.

Rasanya gurih, rempahnya berasa, trus dagingnya empuk dan tidak alot. Porsinya juga gede.

Sebagai seorang yang suka makan makanan yang bercampur jeruk nipis dan sambal, Soto Bogor ini menjawab kebutuhan saya sih.

pucuk-coolinary

Oiya, bagi kamu pencinta durian garis keras. Di tengah area Pucuk Coolinary ada tenda raksasa.

Nah, di dalamnya berderet pedagang durian dari berbagai daerah yang duriannya jelas tersohor.

Sekali lagi, tenan-tenan Pucuk Coolinary itu enak tenan!

Sistem Pembayarannya


Pertama, saya mau membuat pengakuan bahwa saya sebenarnya tidak digital-digital amat untuk masalah pembayaran.

Kedua, saya selalu kepikiran tentang 2 ribu perak yang dijadikan biaya admin jika harus top up dompet digital.

Iya,  2 ribu perak itu jika dikalikan 5, maka bisa dapat seporsi ketoprak yang kacangnya meleleh itu di dekat kosan saya. Belum lagi jika dikalikan 15—bisa makan nasi padang kita!

Beruntung, di Pucuk Coolinary ini tidak menggunakan sistem pembayaran digital. Haha. Kamu tinggal bawa uang secukupnya saja. Harga makanannya mulai dari 5 ribu hingga 35 ribu.

Trus, kalau uang kamu habis tapi masih mau nyobain makanan lainnya gimana?

Tinggal ke ATM depan antrian masuk saja.

Duh, Diskon Khusus

pucuk-coolinary

Kamu mau makan-makan di Pucuk Culinary, tapi lagi berhemat untuk liburan akhir tahun? Tenang! Sini saya kasih tahu rahasianya.

Datanglah pada jam 13.00 - 15.00 atau 17.00 - 20.00. Kamu cukup beli 1 paket Teh Pucuk Harum seharga 20 ribu.

Nanti akan dapat 1 lembar voucher dengan potongan harga spesial 10 ribu.

Voucher-voucher ini bisa diakumulasi dan digunakan di semua tenan selama festival makan-makan ini berlangsung. Menarik bukan? 😀
***

Lokasi Pucuk Coolinary

Saya sempat kebingungan untuk mencapai lokasi Pucuk Coolinary. Soalnya, ini kali pertama saya ke JIEXPO Kemayoran. Hehe

Jadi, dari kosan saya naik Transjakarta ke Grogol. Di Grogol transit ke Harmoni. Nah, di Harmoni saya kebingungan.

Di Trafi, aplikasi transportasi Jakarta, menunjukkan 2 pilihan. Pertama, tunggu Transjakarta ke arah Ancol lewat Pasar Baru. Kedua, naik Transjakarta jurusan Kota, di sana naik angkot ke JIEXPO Kemayoran.

Konyolnya, saya memilih opsi kedua.

Turun di Kota. Saya jalan kaki ke Museum Bank Indonesia. Trus, pesan Gojek ke Gedung Pusat Niaga soalnya titik kumpul dengan Bloggercrony di sana.

Di perjalanan, perasaan saya tidak enak. Di Google Maps kok jauh? Tapi, ya sudahlah ya.

Saya tiba tepat pukul 14.00 di gerbang JIEXPO Kemayoran. Pas tanya di satpam, eh, saya ternyata melewati gedungnya. Jadilah saya harus jalan kaki di tengah terik matahari dan gedung-gedung tua.

Oke, ini kesalahan saya.

pucuk-coolinary

Jadi, kalau kamu mau ke Pucuk Coolinary dengan menggunakan Transjakarta, kamu cukup ke Halte Harmoni. Naik yang arah Pasar Baru.

Di Pasar Baru, kamu sebaiknya naik Gojek atau Grab saja ke Gedung Pusat Niaga, Kemayoran.

Ongkosnya, cuma 5 ribuan.

Karena JIEXPO Kemayoran ini luas sekali, maka masuklah dari Pintu 9. Ingat, Pintu 9! Bukan gerbang utama.

Kamu tinggal jalan lurus ke Gedung Pusat Niaga. Nanti jika sudah sampai, tinggal masuk saja.

Ada pintu pemeriksaan di sana dengan satpam yang stand by. Tinggal bilang, "Mau ke Pucuk Coolinary, Pak."

Masuknya bayar gak?

Nah, ini sebenarnya agak tricky. Pucuk Coolinary ini kebetulan bersamaan dengan kegiatan lainnya yakni Bing Bang Jakarta.

Lokasi festival kuliner ini sendiri berada di dalam Big Bang Jakarta. Sementara kalau kamu mau masuk, harus bayar 25 ribu.

Simpelnya, Pucuk Coolinary ini sebenarnya gratis 😊

Kalau kamu sedang mencari alternatif liburan murah akhir tahun di Jakarta, kenapa tidak ke Pucuk Coolinary saja?

Siapa tahu bisa nemu zona nyaman dan bisa jatuh cinta seperti saya? Iya gak?

***

Gedung Pusat Niaga

Nih buat jajan