Pengalaman Cari PAUD di Depok
Sebagai seorang yang jarang kepikiran untuk ngeplan hidup, saya kaget dengan biaya pendidikan anak PAUD di Depok.
Ya karena belum kepikiran tentang sekolah anak. Haha
Jadi, di Makassar, sebelum kami pindah, Alinea sudah ikutan satu kelas di dekat rumah. Ini adalah cara kami memperkenalkannya dengan dunia luar.
Kebetulan di dalam kompleks tempat tinggal kami ada satu TK yang baru saja membuka kelas PAUD. Biaya per bulannya seratus ribu rupiah. Masuk setiap hari.
Karena kelasnya baru buka jadi belum ada guru PAUD yang mengajar. Satu kelas ini isinya dua pasang kembar laki-laki, satu orang laki-laki, (tidak kembar tentu saja) dan dua orang anak perempuan; termasuk Alinea.
Jarang sekali ada materi terstruktur ala Montessori seperti yang diiklan oleh banyak sekolah-sekolah TK dan PAUD. Makanya, goalnya sebenarnya hanyalah untuk mengajarkan Alinea untuk bersosialisasi dengan anak dan orang dewasa lainnya. Alinea mengikuti kelas selama tiga bulan sebelum kami pindah.
Sebelum ini, kami mengajaknya beberapa kali trial class di sekolah internasional. Di akhir sesi biasanya ada jualan daftar sekarang dapat diskon bla bla.
Di sesi jualan itu, saya tidak memperhatikannya sama sekali. Karena tujuannya, ya tadi. Hanya untuk bersosialisasi.
Apalagi Alinea waktu itu baru menginjak usia tiga tahun. Saya juga kepikirannya, anak sekolah itu biasanya di usia 4-5 tahun. Nggak usah buru-buru.
Cari PAUD di Depok
Nah, setelah pindah ke Depok, saya dan Ade mencari-cari PAUD terdekat untuk Alinea. Sekolah pertama yang kami datangi itu adalah di daerah jalan raya Margonda.
Kami ikut trial class. Jadi Ade mendampingi Alinea di kelas dan saya ikutan sesi perkenalan dengan guru-gurunya.
Karena ini capnya sekolah internasional, maka PAUD yang Alinea ikuti sebelumnya di Makassar itu nggak bisa dibandingin. Kelasnya berbahasa inggris dengan materi pembelajaran yang terstruktur dan tentu saja mengikuti perkembangan usianya.
Rasa-rasanya ini adalah sekolah yang cocok untuk Alinea. Materinya jelas seperti yang kami harapkan, akses menuju sekolah juga gampang dan tidak terlalu jauh.
Sialnya, setelah masuk ke penjelasan biaya. Saya kaget.
"Untuk pembayaran hari ini bapak ibu cukup bayar 12 juta saja dari harga 15 juta."
Fak kata gue teh.
Harga 12 juta itu adalah biaya apa sih namanya, pembangunan ya?
Itu dibayarkan sekali doang pas masuk. Jadi, nanti jika mau melanjutkan ke tingkat TK dan SD, kita tidak perlu bayar lagi.
Itu baru biaya pembangunan. Untuk biaya SPP bulanannya ada lagi. Per bulan 2 juta sekian. Trus, ada lagi biaya SPP per semester 4-5 juta kalau nggak salah.
Rasa-rasanya emang ini adalah sekolah yang cocok untuk Alinea, tapi tidak cocok untuk kami sebagai orang tua yang membiayai.
Iya, Alinea sejak lahir kami siapkan tabungan khusus. Cuma kan, dia masih PAUD. Masa' PAUD harga sudah segitu.
Sebagai perbandingan dan sebenarnya ini tidak perlu dibandingkan, biaya SPP per semester saya waktu kuliah 2011-2015 itu hanya 650rb.
Lah, ini per bulannya aja 2 jutaan.
Ini di pikiran saya. Kalau Ade lain lagi.
Ade sebenarnya mau sekali menyekolahkan Alinea di sekolah itu karena bakal bagus untuk tumbuh kembangnya. Hanya saja, ya, faktor biaya tadi.
Panduan Memilih PAUD di Depok
Sebenarnya, memilih PAUD (adalah langkah awal yang penting dalam perjalanan pendidikan anak. Pengalaman saya mencari PAUD yang tepat untuk Alinea, memberikan banyak pelajaran berharga. Beberapa di antaranya:
- Tentukan Prioritas
Sebelum memulai pencarian, tentukan apa yang dicari dari sebuah PAUD. Apakah kamu mencari lingkungan yang mendorong kreativitas? Kurikulum yang terstruktur? Atau fokus pada pengembangan sosial? Misalnya, untuk Alinea, kami mengutamakan sosialisasi dan pendekatan Montessori.
- Riset dan Survei Langsung
Setelah menetapkan kriteria, lakukan riset online dan kunjungi beberapa PAUD. Kami riset online dengan cara mengecek di Google Maps, mengecek situs web sekolah, dan mengecek akun media sosialnya, khususnya Instagram. Baru setelah itu kami survei langsung. Survei langsung ini ngasih gambaran nyata tentang lingkungan dan metode pengajaran. Makanya, kalau ada info trial class kami tidak mau ketinggalan.
- Pertimbangkan Biaya
Biaya pendidikan adalah faktor penting. Di Depok, kami kaget dengan biaya pendidikan yang cukup tinggi di beberapa PAUD. Beberapa teman bahkan kaget saat saya ceritakan tentang hal ini. Pertimbangkan apakah biaya tersebut sesuai dengan budget dan apakah nilai yang diberikan sepadan.
- Cek Lokasi
Lokasi sekolah yang strategis penting, terutama untuk menghindari anak terlalu lama dalam perjalanan. Kami memilih PAUD yang dekat dari rumah, sehingga Alinea tidak harus bangun terlalu pagi dan lelah di jalan.
- Gaya Pembelajaran dan Kurikulum
Perhatikan gaya pembelajaran dan kurikulum yang diterapkan. Apakah sekolah mengutamakan pendekatan akademis atau bermain sambil belajar? Apakah mereka menyertakan pelajaran agama atau fokus pada pengembangan emosional?
- Kapasitas Kelas
Cek jumlah murid per kelas. Kelas yang lebih kecil biasanya memberikan perhatian lebih pada setiap anak. Di PAUD yang sekarang, tempat Alinea bersekolah, jumlah muridnya sekitar 10 orang dengan dua orang guru, sehingga memungkinkan interaksi yang lebih intensif antara guru dan murid.
- Fasilitas Sekolah
Fasilitas sekolah juga penting. Cek apakah PAUD punya ruang bermain yang aman atau fasilitas lainnya yang mendukung proses belajar.
- Respons Anak
Perhatikan reaksi anak saat trial class. Apakah mereka terlihat senang dan tertarik? Ini penting karena kenyamanan dan kebahagiaan anak dalam belajar adalah prioritas utama. Setiap kali selesai trial class, kami selalu menanyai Alinea tentang perasaannya dan juga apa yang membuat dia suka atau tidak suka.
- Kesiapan Anak
Terakhir, pertimbangkan kesiapan anak. Setiap anak berbeda, dan tidak semua anak siap untuk memulai PAUD di usia yang sama. Kemarin di Makassar kami coba main ke beberapa trial class; bahkan sebelum dia usia 3 tahun. Dan tampaknya dia mulai tertarik bermain dengan anak-anak lainnya.
Intinya mah, sepengalaman kami sih, tidak ada PAUD yang sempurna, tapi ada yang paling sesuai untuk anak dan budget pendidikan anak.
Membandingkan Setiap PAUD
Sebagai alternatif, kami meminjam motor (iya, waktu awal-awal pindah ke Depok kami naik angkot ke mana-mana). Dengan motor pinjaman ini kami berkeliling mencari sekolah yang harganya lebih murah dan aksesnya gampang.
Di pencarian pertama sebenarnya kami sudah nemu sekolah terdekat: TK Aisyiyah. Cuma ya, gitu. Ade masih ngotot mencarikan sekolah yang punya basis Montessori.
Radius 2 kilometer kami menemukan sekolah yang Montessori + pelajaran agama. Harganya juga masih dapet lah. Bagus dong!
Kami cek lokasi dan ngobrol dengan guru-gurunya, lah, kelasnya fully booked sampai tahun depan. Jadi, baru bisa ikut waiting list di tahun berikutnya, yang artinya, dua tahun dari sekarang.
Pencarian berlanjut.
Di UI tuh ada PAUD. Kami menemukannya secara tidak sengaja. Jadi, waktu itu Ade lagi mengurus ATMnya di Bank BTN yang di UI. Saya dan anak-anak menemaninya, tapi tidak masuk ke bank. Kami main-main di sekitaran halaman trus bertemu dengan beberapa anak yang keluar dari sebuah gedung.
"Pak, di dalam ada tempat penitipan anak?" tanya saja ke satpam.
"Itu ada sekolah, lagi pada dijemput."
Saya yang penasaran langsung menuju ke sekolah yang dimaksud. Ternyata PAUD, gaes!
Jadi, fakultas psikologi UI dan fakultas keperawatan UI bekerja sama bikin PAUD. Saya tidak masuk karena yang bukan orang tua/wali siswa emang dilarang masuk. Jadi, saya hanya mengamati dari luar.
Saya menceritakan ini ke Ade. Jadi, dia buru-buru ke PAUD tersebut. Dia sudah dapat informasi selengkap mungkin dan ini jadi PAUD yang kami setujui. Dari segi harga masuk, dari segi pengajaran tentu lebih bagus karena pengelolanya adalah orang-orang psikologi dan keperawatan.
Hanya saja, Alinea kalau mau didaftarin jadi waiting list ke 90 sekian!
Lah, ini kapan sekolahnya coba!
Ternyata, orang tua di sini jauh lebih kompetitif dalam urusan persekolahan. Bayangkan, sekolah untuk anak yang masih berusia 3 tahun aja udah pada penuh. Ini anak kayaknya kalau mau sekolah dini harus didaftarkan sejak dalam kandungan deh. Heran.
Oh iya, waktu itu Ade juga ngecek dan bahkan ikutan webinar Sekolah Murid Merdeka (SMM) Depok. Harganya paling murah dengan kualitas yang ya brandingannya sih bagus ya.
Hanya saja, lokasinya jauh dari tempat tinggal kami.
Saya tidak bisa membayangkan, Alinea, anak usia 3 tahun harus bangun pagi, mandi, sarapan, dan menempuh perjalanan ke sekolah yang jauh itu. Kecil-kecil sudah commute. Hadeh gini amat pendidikan anak usia dini.
Jadi, SMM kita skip.
Alinea sekolah di mana dong?
Demi keselamatan keuangan bulanan kami dan demi keselamatan dia selama perjalanan, kami balik ke pencarian pertama. Alinea selama 6 bulan terakhir sudah bersekolah di PAUD TK Aisyiyah. Jaraknya ya kurang dari satu kilometer lah. SPP per semesternya juga tidak lebih mahal dibandingkan dengan SPP per semester saat saya masih kuliah.
Trus, gimana pengalaman sekolah di sana? Lain kali deh ya, saya ceritain.
List dan Biaya PAUD dan TK di Depok
- Royal Montessori
Alamat: Permata Green Sentosa, Jl. Kh. Yusuf Jl. Ir H. Juanda No.08 Blok B, Mekar Jaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16411
- Khayangan Montessori
Alamat: Komplek Pesona Khayangan Blok FO No.6, Mekar Jaya, Kec. Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16411
- Granada Preschool & Kindergarten
Alamat: Duta Wenang No.4 Blok H, RT.15/RW.14, Tugu, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16451
- TPA Makara UI
Alamat: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Kampus Baru UI – Depok 16424
- Kinderfield - Preschool & Kindergarten
Alamat: Jl. Margonda No.10, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431
- Noori Learning Centre
Alamat: Jl. Ciliwung No.4, Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16423
- Cambridge Preschool Depok
Alamat: Alamat: Jl. Sersan Anning No.5A, Depok, Kec. Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat 16431
***
1 comment