Pengasuhan Kolaboratif untuk Masa Depan Anak

pengasuhan-kolaboratif

Saya benar-benar kewalahan selama 2 tahun lebih pandemi. Saya, yang memang punya faktor genetik kebotakan harus mengalami masalah ini lebih cepat dari seharusnya.

Bekerja dari rumah tidak semenyenangkan yang dibayangkan. Beberapa orang mungkin bilang, "Wah, enak banget kerja dari rumah."

Iya, mungkin bakal menyenangkan kalau kamu belum menikah dan punya anak. 

Sementata saya, di sela-sela ngantor di rumah, masih harus mengurusi toddler dan new born. Usianya masing-masing (saat blog post ini dibikin) 2,6 tahun dan 4 bulan. 

Riuh seperti tempat penitipan anak.

Beruntung saya punya partner yang mampu mengimbangi ini semua. Saya secara bergantian mengurusi toddler dan adiknya. Saat harus bekerja, saya bekerja. Tapi jika sedang lowong, saya yang memandikan, menyuapi, dan mengganti popok. 

Proses ini sebenarnya sungguh menyenangkan. Bayangkan, kamu punya tanggung jawab untuk membesarkan manusia. Manusia loh, ini. Bukan boneka. 

Caramu membesarkannya adalah kunci utama seberapa hebat dia di masa depan. Saya dan pasangan selalu percaya ini. 

Oiya, terkait pengasuhan yang melibatkan bapak dan ibu disebut sebagai pengasuhan kolaboratif.

Soalnya, gaya pengasuhan memengaruhi perkembangan kognitif, emosional, dan sosial anak.

Pengasuhan kolaboratif sendiri adalah pola pengasuhan menekankan komunikasi, negosiasi, kompromi, dan pendekatan inklusif untuk pengambilan keputusan dan pembagian peran keluarga, baik antara ibu maupun ayah.

Survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengungkapkan bahwa selama pandemi COVID-19, 71,5% pasangan suami istri telah melakukan pola asuh kolaboratif.

Pengasuhan bersama antara ayah dan ibu punya berbagai manfaat karena menawarkan cinta, penerimaan, penghargaan, dorongan, dan bimbingan bagi anak-anak.

Peran orang tua yang tepat dalam memberikan dorongan, dukungan, nutrisi, dan akses ke aktivitas untuk membantu anak memenuhi milestone aspek perkembangan merupakan hal yang penting.

Nih buat jajan