Kisah Ibu Siti dan Teknologi AI Credit Scoring

Teknologi AI Credit Scoring untuk kembangkan UMKM


Artistik, berbakat seni.

Ketiga kata tersebut adalah salah satu ciri dari Manusia Indonesia yang dipaparkan Mochtar Lubis pada pidato kebudayaan yang disampaikannya pada tahun 1977 di Taman Ismail Marzuki (TIM).

Berpuluh tahun setelah Mochtar Lubis memaparkan pidatonya, saya bertemu dengan Ibu Siti; seorang pemilik usaha di bidang kerajinan tangan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta.

Siti adalah seorang pekerja keras dan kreatif. Usinya memang sudah paruh baya, tapi ia masih selalu berusaha untuk membuat produk kerajinan tangan yang unik dan berkualitas tinggi.

Teknologi AI Credit Scoring untuk kembangkan UMKM

Usahanya telah berkembang pesat dan kini telah memiliki pelanggan dari berbagai kota di Indonesia.

“Beberapa kali ada bule yang belanja di sini. Katanya sih buat oleh-oleh,” cerita ibu dua anak ini.

“Sebulan kemudian dia ngontak minta dikirimin beberapa ke sana. Lah, saya bingung.”

Sama seperti bisnis kecil-kecilan pada umumnya, ia juga menghadapi banyak tantangan, apalagi dalam mengembangkan bisnis. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah kesulitan mendapatkan akses ke pinjaman keuangan.

“Saya pernah coba pinjam ke bank, selalu ditolak. Katanya, saya tidak punya catatan kredit yang baik dan saya tidak punya aset buat jaminan apalah itu istilahnya.”

Oleh salah satu bank, ia mendapatkan penjelasan mengenai program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di awal 2020 sebelum pandemi merebak. Program ini, katanya, bertujuan untuk memberikan akses yang lebih mudah bagi UMKM untuk mendapatkan pinjaman keuangan.

KUR pun menggunakan teknologi AI Credit Scoring untuk menilai kelayakan kredit UMKM.

Sampai di sini kamu mungkin bertanya-tanya, “Untuk apa sih Ibu Siti mengajukan pinjaman? Toh, ia kan cuma jualan kerajinan tangan? Ya, wajar kalau tidak ada yang mau ngasih pinjaman.”

Ternyata, ia punya beberapa checklist mimpi yang ingin diwujudkan dengan pinjaman keuangan:

✅Membeli peralatan baru

Siti ingin membeli peralatan baru untuk membuat produk kerajinan tangan yang lebih berkualitas tinggi. Peralatan baru yang ingin dibeli Siti antara lain mesin jahit, mesin bordir, dan mesin cetak.

✅Ekspansi ke berbagai titik

Kamu mungkin paham betul kalau Jogja punya banyak tempat wisata untuk dikunjungi. Nah, dari sini Siti ingin memperluas usahanya dengan membuka toko baru di tempat wisata lainnya di Jogja. Dengan membuka toko baru, Siti akan dapat menjangkau lebih banyak pelanggan dan meningkatkan pendapatannya.

✅Meningkatkan kualitas produk

Siti ingin meningkatkan kualitas produkya dengan menggunakan bahan baku yang lebih berkualitas dan tenaga kerja yang lebih terampil. Dengan meningkatkan kualitas produknya, Siti yakin bahwa usahanya akan dapat bersaing dengan penjual kerajinan tangan lainnya di Jogja.

“Saya memutuskan untuk mengajukan pinjaman KUR, dan saya diterima. Senang! Karena akhirnya bisa dapat pinjaman untuk kembangkan bisnis ini.”

Sejak mendapatkan pinjaman KUR, bisnisnya berkembang pesat. Apalagi setelah kasus pandemi Covid-19 hampir dibilang sudah tidak ada. Wisatawan lokal dan mancanegara berhamburan di Jogja dan hal ini berdampak pada roda ekonomi pariwisata yang kembali mulai kencang.

“Saya berhasil meningkatkan pendapatan hingga 52% di awal tahun dan mengajak 4 anak-anak muda dekat rumah untuk ikut kerja di bidang produksi.” 

Mengembangkan UMKM dengan Teknologi AI Credit Scoring

Tips Memanfaatkan AI untuk Kembangkan UMKM

Cerita Siti yang mendapatkan bantuan teknologi AI Credit Scoring memang merupakan berita baik untuk para pelaku UMKM.

“Teknologi ini sudah membuat saya lebih mudah mendapatkan akses ke pinjaman keuangan dan telah membantu saya untuk mencapai cita-cita.”

Teknologi AI Credit Scoring memang memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan perekonomian Indonesia. Hanya saja, masih banyak pelaku UMKM yang belum ngeh pada teknologi ini.

Teknologi AI Credit Scoring untuk kembangkan UMKM

AI Credit Scoring merupakan sebuah teknologi yang memanfaatkan algoritma dan machine learning untuk memprediksi perilaku kredit konsumen.

Berdasarkan data dari American Bankers Association, penilaian kredit biasa memerlukan waktu hingga dua minggu untuk menghasilkan keputusan, AI Credit Scoring dapat menghasilkan keputusan hanya dalam beberapa menit.

Laporan dari McKinsey & Company bahkan menyebutkan bahwa AI Credit Scoring dapat mengurangi default pembayaran hingga 50%. Default pembayaran ini mengacu pada situasi di mana peminjam bisa saja gagal untuk membayar pinjaman atau kewajiban keuangan mereka sesuai dengan jadwal pembayaran yang telah disepakati.

Nah, berdasarkan data dan cerita dari Siti tadi, saya pun tiba pada beberapa alasan mengapa teknologi AI Credit Scoring dapat membantu UMKM berkembang:

  • Teknologi AI Credit Scoring memberikan penilaian kredit yang akurat dan objektif.

Soalnya, teknologi AI dapat menganalisis berbagai data keuangan UMKM, seperti riwayat pembayaran utang, pendapatan, aset, pengeluaran, riwayat kredit, dan data demografis. Dengan menggunakan teknologi AI, lembaga keuangan dapat memberikan pinjaman kepada UMKM yang memang memiliki potensi untuk berkembang.

  • Teknologi AI Credit Scoring membuat proses pengajuan pinjaman lebih cepat dan mudah.

Lembaga keuangan tidak perlu lagi melakukan wawancara atau pemeriksaan lapangan untuk menilai kelayakan kredit UMKM. Dengan menggunakan teknologi AI, lembaga keuangan dapat memberikan pinjaman kepada UMKM dalam waktu yang lebih singkat.

  • Teknologi AI Credit Scoring mengurangi risiko kredit.

Lembaga keuangan dapat menggunakan teknologi AI untuk memprediksi kemungkinan UMKM gagal bayar pinjaman. Dengan menggunakan teknologi AI, lembaga keuangan dapat mengurangi risiko kredit dan memberikan pinjaman kepada UMKM yang memang memiliki prospek yang baik.

Intinya, teknologi AI Credit Scoring punya potensi yang besar untuk membantu UMKM berkembang dengan cara yang jauh lebih efektif dan efisien.

Teknologi ini dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi UMKM ke pinjaman keuangan, sehingga bisa membantu mereka untuk mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Rekomendasi Platform Pinjaman dengan Teknologi AI Credit Scoring

Tips Memanfaatkan AI untuk Kembangkan UMKM

Menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, jumlah pelaku UMKM di Indonesia pada tahun 2022 adalah 64,2 juta unit. Jumlah ini meningkat sebesar 3,1% dari tahun sebelumnya. Saya membayangkan Ibu Siti lainnya yang ingin mendapatkan pinjaman, tapi tidak punya akses.

Padahal bisa jadi mereka telah hidup dari usaha yang dijalaninya selama berpuluh-puluh tahun. Cerita sukses mengenai orang tua yang bekerja sebagai pemilik toko kelontong, pedagang di pasar, atau bahkan pedang kaki lima  yang berhasil menyekolahkan anaknya tentu bukan hal yang baru bagi kita.

Salah satu yang bisa kamu simak kisahnya ada di video berikut ini:


Hadirnya teknologi ini tentu akan memperluas inklusi keuangan bagi pelaku UMKM.

Di Indonesia, salah platfrom yang telah memiliki teknologi ini adalah Amartha. Layanan marketplace microfinance ini memang fokus membantu jutaan pengusaha mikro di Indonesia untuk mengembangkan usahanya. Amartha memberikan pinjaman kepada pengusaha mikro dengan bunga yang rendah dan persyaratan yang mudah.

Jika sebelumnya saya sempat menyinggung data dari McKinsey & Company kaitannya dengan default pembayaran. Maka, Amartha ternyata juga memberikan pendampingan kepada pengusaha mikro untuk meningkatkan manajemen keuangan dan pemasaran usahanya.

Solusi layanan finansial digital ini percaya bahwa setiap orang berhak untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Amartha berkomitmen untuk membantu pengusaha mikro untuk meningkatkan kehidupan mereka dan membangun Indonesia yang lebih sejahtera.

Layanan Terbaru Amartha: Ascore.ai

Manfaat Credit Scoring Untuk Kamu yang Ingin Meminjam di P2P

Kita tentu sepakat bahwa penerapan AI di Indonesia sudah terjadi di semua bidang; termasuk kesehatan, keuangan, transportasi, dan pendidikan.

Di bidang kesehatan, AI digunakan untuk mengembangkan sistem diagnosis penyakit, perawatan pasien, dan penelitian medis. Berikutnya, di bidang transportasi, AI dimanfaatkan untuk mengembangkan sistem transportasi self-driving, manajemen lalu lintas, dan logistik.

Di bidang pendidikan, AI dipakai untuk mengembangkan sistem pembelajaran online, asesmen pembelajaran, dan personalisasi pembelajaran. Sementara di bidang keuangan, AI dikembangkan untuk sistem perbankan digital, manajemen risiko, dan investasi.

Teknologi AI Credit Scoring untuk kembangkan UMKM

Pada 2022, Amartha meluncurkan Ascore.ai, sebuah platform AI Credit Scoring yang dapat memberikan penilaian kredit yang lebih akurat dan objektif bagi UMKM.

Ascore.ai menggunakan berbagai macam data, termasuk riwayat pembayaran utang, pendapatan, aset, pengeluaran, riwayat kredit, dan data demografis, untuk melakukan penilaian kredit.

Platform ini juga menggunakan algoritma AI yang canggih untuk memprediksi kemungkinan UMKM gagal bayar pinjaman. Secara spesifik, beberapa manfaat yang dapat diperoleh UMKM dengan menggunakan Ascore.ai:

  • Akses yang lebih mudah ke pinjaman keuangan

Ascore.ai dapat membantu UMKM untuk mendapatkan akses yang lebih mudah ke pinjaman keuangan, bahkan jika mereka tidak memiliki catatan kredit yang baik.

  • Bunga pinjaman yang lebih rendah

Ascore.ai dapat membantu UMKM untuk mendapatkan bunga pinjaman yang lebih rendah, karena platform Ascore.ai dapat memberikan penilaian kredit yang lebih akurat dan objektif.

  • Proses pengajuan pinjaman yang lebih cepat dan mudah

Ascore.ai dapat membantu UMKM untuk mendapatkan pinjaman dalam waktu yang lebih cepat dan mudah, karena platform Ascore.ai dapat melakukan penilaian kredit secara otomatis.

  • Peningkatan kinerja keuangan

Ascore.ai dapat membantu UMKM untuk meningkatkan kinerja keuangannya dengan memberikan analisis data dan rekomendasi yang akurat.

  • Pengurangan risiko gagal bayar pinjaman

Ascore.ai dapat membantu UMKM untuk mengurangi risiko gagal bayar pinjaman dengan memberikan peringatan dini tentang potensi masalah keuangan.

Kesimpulannya, Ascore.ai adalah sebuah solusi yang inovatif dan berpotensi untuk membantu UMKM di Indonesia untuk berkembang.

Platform ini dapat memberikan akses yang lebih mudah bagi UMKM ke pinjaman keuangan, yang dapat membantu mereka untuk mengembangkan bisnisnya dan meningkatkan perekonomian Indonesia.

Bagaimana Cara Pelaku UMKM Mendapatkan Pinjaman Keuangan dengan Ascore.ai?

Tips Memanfaatkan AI untuk Kembangkan UMKM

Ascore.ai dirancang untuk membantu institusi keuangan untuk membuat keputusan pemberian pinjaman yang lebih baik dan lebih efisien kepada segmen pasar yang kurang dilayani.

Lalu, bagaimana proses pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman keuangan dengan memanfaatkan solusi yang disediakan Ascore.ai? 🤔

Teknologi AI Credit Scoring untuk kembangkan UMKM

Apabila skor kredit yang diberikan oleh Ascore.ai memenuhi standar, maka pelaku UMKM bisa mendapatkan dengan waktu cepat. Mudah bukan? 😉

*

Setiap pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di bidang kerajinan tangan kini tidak lagi perlu mengubur mimpinya dalam berbisnis dan berkerajinan.

Selama konsisten dan mampu mengadaptasi teknologi yang terus berkembang, kita bisa tetap menjadi Manusia Indonesia yang artistik; seperti yang dicirikan oleh Mochtar Lubis.

***

Referensi:

  • McKinsey & Company: AI-powered decision making for the bank of the future. Diakses pada 25 Juli 2023.
  • American Bankers Association: The Impact of AI on Credit Scoring. Diakses pada 25 Juli 2023.
  • Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Wadah UMKM KEMENKEU, Aplikasi Model Satu Paket Kemudahan Sistem Untuk Kesejahteraan Bangsa. Diakses apda 25 Juli 2023.

Nih buat jajan