Modernitas dan Postmodernitas
Modernitas
adalah sebuah upaya terbaru, mutakhir; sikap dan cara berpikir serta bertindak
seesuai tuntutan zaman. Sedangkan
postmodernitas adalah gerakan kebudayaan yang berusaha mengingkari modernitas.
Dan ketika diterjemahkan secara harfiah, psotmodernitas berarti setelah
modernitas.
Menjawab
pertanyaan bahwa apakah setelah di era postmodernitas segala segala jejak-jejak
modernitas ini lenyap sama sekali tanpa bekas? Atau modernitas kehilangan
kemampuan kritisnya? Sehingga ia tidak mampu lagi menemukan tujuan teologis dan
utopis.
Menurut
saya ketika berada di era postmodernitas jejak-jejak modernitas tidak akan
menghilang. Postmodernitas adalah kelanjutan dari modernitas sekaligus
melampaui dan mengingkari modernitas. Bahkan justru modernitas inilah yang
dijadikan sebagai bahan acuan dalam pengisian era postmodernitas. Contoh
konkret yang bisa kita lihat adalah iklan shampoo merk Dove. Selama ini iklan
shampoo yang telah ada sebelumnya hanya menggunakan perempuan berambut hitam
dan panjang. Namun sekarang, perempuan berambut pendek pun dijadikan sebagai
model iklan shampoo Dove. Begitu pula iklan rokok, kadang tema yang diangkat
dari iklan rokok tidak menggambarkan iklan rokok tersebut melainkan tema
politik dan sosial.
Salah
satu ciri utama postmodernitas adalah pluralism. Perbedaan sangat dijunjung
tinggi dan persamarataan sangat diharamkan karena akan menghasilkan
kemonotonan. Lepas estetika, dari persepsi tentang keindahan menuju pluralisme
makna. (Widagdo, 2005)
Lantas, apakah di era postmodernitas tidak lagi ditemukan tujuan teologis dan utopis? Jawabannya tidak. Sebab, dasar dari sebuah postmodernitas adalah percampuran antara macam-macam tradisi dan masa lalu.
Post a Comment