Apa Itu Sibling Rivalry? Ini Penjelasannya!

Sibling rivalry adalah persaingan, konflik, atau ketegangan yang terjadi antara saudara kandung.

Baku pukul adalah salah satu hal yang paling saya ingat dengan adik perempuanku. Usia kami terpaut tiga tahun, tapi perkelahian di usia kanak-kanak tidak terelakkan.

Masalahnya selalu sepele. Setiap apa yang dipegangnya, entah mengapa juga ingin saya pegang. Begitu pun sebaliknya.

Jadi, ketika saya memegang dan memainkan salah satu mainan di rumah, maka dia juga mau memegang dan memainkan mainan tersebut.

Namun, semakin kami bertambah usia, semakin berkurang kebiasaan ini. Saya lupa kapan terakhir kali kami baku pukul. Haha

Bertahun-tahun kemudian, kejadian serupa terjadi lagi. Bukan saya dengan adik saya, tapi kedua anak perempuan saya; Alinea dan Aira.

Setiap kali Aira memegang sesuatu, setiap waktu Alinea juga ingin memegang benda tersebut. Begitu pula sebaliknya. Saat Alinea memainkan salah satu mainan, maka Aira akan datang merebut mainan tersebut.

Meski tidak setiap waktu, tapi kejadian ini intens.

Mereka tidak (atau belum?) sampai pada tahap baku pukul. Hanya berebut mainan. Yang paling sering kalah tentu saja si adik karena kekuatannya tidak sebesar kakaknya.

Namun, yang bikin saya capek adalah mendengar si adik nangis.

Makanya, salah satu cara paling gampang bagi saya untuk menghindari permasalahan ini adalah membeli dua mainan atau apapun itu. Tujuannya tentu saja agar tidak terjadi masalah berebut mainan. Kan semuanya sudah punya, 'kan?

Tapi ya, namanya pertengkaran seperti ini ternyata memang tidak bisa terelakkan. Karena secara teori, hal ini disebut sebagai Sibling Rivalry.

Apa Itu Sibling Rivalry?

Setelah saya kulik, ternyata, sibling rivalry itu benar adanya. Sibling rivalry adalah persaingan, konflik, atau ketegangan yang terjadi antara saudara kandung. 

Nah, konflik ini biasanya bermula dari keinginan untuk mendapatkan perhatian orang tua, merasa tersaingi, atau masalah berbagi barang. Sibling rivalry merupakan fenomena umum dalam keluarga, terutama di antara anak-anak yang berdekatan usianya.

Kalau dalam kasus saya dan adik saya adalah beda 3 tahun, sementara Alinea dan Aira beda 2 tahun.

Pandangan Ahli tentang Sibling Rivalry

Menurut para ahli psikologi, sibling rivalry adalah hal yang wajar dan bahkan dapat dianggap sebagai bagian normal dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Dr. Sigmund Freud misalnya, melihat fenomena ini sebagai refleksi dari kompetisi alami dalam mendapatkan cinta dan perhatian orang tua. 

Ade, istri saya, membaca buku Siblings Without Rivalry dari Adele Faber. Di buku tersebut dijelaskan bahwa sibling rivalry tidak selalu berdampak buruk. Hal ini melainkan bisa menjadi kesempatan bagi anak-anak untuk belajar bernegosiasi, berbagi, dan mengembangkan keterampilan sosial.

Adele Faber menekankan pentingnya menghargai perbedaan antara anak-anak. Setiap anak memiliki kepribadian, kekuatan, dan minat yang berbeda-beda antara satu dengan yang lain.

Nah, para orang tua disarankan untuk tidak membandingkan anak-anak satu sama lain karena ini dapat memicu rasa iri dan kompetisi. Sebagai gantinya, orang tua sebaiknya fokus pada pencapaian dan kualitas diri masing-masing anak secara individual.

Penyebab Sibling Rivalry di antara Saudara Kandung

Menurut Adele Faber di buku yang sama, persaingan antar saudara kandung dapat disebabkan oleh beberapa faktor utama:

  • Ketika orang tua membandingkan anak-anak mereka, baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini dapat menimbulkan rasa cemburu dan kompetisi di antara mereka. Perbandingan semacam ini membuat anak merasa harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang tua.
  • Memberikan label seperti "anak pintar" atau "anak nakal" dapat membuat anak-anak terjebak dalam peran tertentu. Hal ini dapat memicu persaingan, karena setiap anak mungkin merasa harus memenuhi atau melawan label tersebut, yang pada akhirnya meningkatkan ketegangan di antara saudara kandung.
  • Anak-anak sangat peka terhadap perlakuan yang mereka anggap tidak adil. Jika mereka merasa salah satu saudara mendapatkan perlakuan istimewa atau lebih banyak perhatian, hal ini dapat menimbulkan rasa iri dan persaingan untuk mendapatkan perhatian yang sama dari orang tua.

Makanya, Adele Faber menekankan pentingnya bagi orang tua untuk menghindari perbandingan, menghindari pemberian label, dan berusaha memperlakukan setiap anak secara adil sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian unik mereka. 

Pendekatan ini dapat membantu mengurangi persaingan dan membangun hubungan yang lebih harmonis di antara saudara kandung.

Cara Mengatasi Sibling Rivalry

Lalu, gimana cara mengatasi hal ini? Sepanjang perjalanan saya menemani Alinea dan Aira, dan berdasarkan pengalaman saya di masa kecil dari sudut pandang seorang anak, setidak ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua:

  • Buat aturan yang tegas tentang berbagi dan bergiliran dalam bermain. Anak-anak tuh perlu tau batasan untuk menjaga situasi tetap terkendali.
  • Sebagai orang tua, kita harus bersikap netral saat terjadi perselisihan. Berpihak ke salah satu anak hanya akan memperparah konflik.
  • Dorong anak untuk mencari solusi bersama daripada selalu bergantung pada orang tua untuk menyelesaikan masalah.
  • Luangkan waktu berkualitas dengan masing-masing anak untuk menunjukkan bahwa mereka dihargai secara individual.
  • Membantu anak memahami perasaan saudara mereka dapat mengurangi ketegangan.

Cara Mempererat Hubungan Antar Saudara

Saya sering kali bertanya-tanya, bisa nggak sih persaingan ini tidak terjadi? Dari beberapa referensi yang saya baca, ternyata agak sulit. Yang bisa kita lakukan sebagai orang tua adalah mempererat hubungan antara saudara ini. Beberapa caranya, yakni:

  • Kita sebagai orang tua bisa mengajak anak-anak untuk bermain bersama dalam aktivitas yang membutuhkan kolaborasi, seperti permainan tim.
  • Lalu, apresiasi momen ketika mereka bisa bermain atau bekerja sama dengan baik.
  • Memberikan pujian untuk perilaku positif yang dilakukan anak bisa mendorongnya untuk terus bertindak harmonis, sehingga risiko perselisihan ini bisa diminimalisir.
  • Ternyata ya, di salah satu referensi yang saya baca disebutkan bahwa aktivitas seperti memasak bersama atau berolahraga dapat memperkuat ikatan antar saudara.
  • Ajak anak untuk berbicara tentang perasaannya agar mereka merasa didengar dan dipahami.

Intinya mah, Sibling rivalry adalah persaingan atau konflik antara saudara kandung yang sering muncul akibat perasaan cemburu, kompetisi, atau kebutuhan akan perhatian dari orang tua. 

Faktor-faktor seperti perbandingan antar anak, pemberian label tertentu, dan perasaan ketidakadilan dapat memicu persaingan ini. 

Untuk mengatasi sibling rivalry, penting bagi orang tua untuk menghindari perbandingan, mengakui perasaan setiap anak, dan mendorong mereka untuk menyelesaikan konflik secara mandiri.

Pendekatan ini dapat membantu membangun hubungan yang harmonis antara saudara kandung dan menciptakan lingkungan keluarga yang lebih damai.

Nih buat jajan