Cerita Pengalaman Lasik Mata di Klinik di Jakarta
Beberapa minggu lalu, salah satu teman kerja saya; seorang Account Executive di kantor; baru saja menjalani prosedur LASIK mata di sebuah klinik di Jakarta. Namanya Vina, 27 tahun, dan bisa dibilang salah satu orang paling sibuk yang saya kenal.
Sebagai content writer di tim ops, saya cukup sering kerja bareng Vina. Jadi saya tahu betul ritme kerja dia: pagi-pagi sudah standby di depan laptop untuk meeting dengan klien, lalu lanjut koordinasi internal, revisi deck, pitching proposal, dan kadang masih lanjut kerja malam karena deadline.
Semua dilakukan dalam kondisi mata yang harus terus fokus, siaga, dan aktif menyerap informasi dari layar.
Waktu dia cerita soal keputusannya untuk LASIK, saya sempat kaget; karena sebelumnya dia jarang mengeluh. Tapi ternyata, kacamata yang dia pakai selama ini cukup mengganggu ritme hariannya.
Apa Itu LASIK?
Buat kamu yang baru dengar istilah ini, LASIK (Laser-Assisted in Situ Keratomileusis) adalah prosedur koreksi penglihatan yang menggunakan teknologi laser untuk membentuk ulang permukaan kornea.
Tujuannya? Supaya cahaya bisa masuk dengan tepat ke retina dan menghasilkan penglihatan yang jernih; tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak.
Kenapa Vina Memutuskan untuk LASIK?
Menurut Vina, ada beberapa alasan kenapa dia akhirnya memutuskan untuk menjalani prosedur LASIK:
- Mobilitas tinggi: Bolak-balik meeting online dan offline, sering ganti tempat, dan harus terus tampil profesional.
- Lelah visual: Mata mudah lelah, sering kering, dan terganggu oleh pantulan cahaya di layar.
- Kacamata terasa membatasi: Saat presentasi atau aktif bergerak, kacamata justru mengganggu fokus.
- Ingin lebih praktis dan nyaman dalam menjalani aktivitas harian.
Dia bilang, keputusan untuk LASIK bukan cuma soal penampilan, tapi soal kualitas hidup dan produktivitas.
Siapa yang Cocok Menjalani LASIK?
Awalnya saya pikir semua orang bisa langsung LASIK, tapi ternyata ada beberapa kriteria umum:
- Berusia minimal 18 tahun
- Minus/silinder stabil selama 1–2 tahun terakhir
- Tidak sedang hamil atau menyusui
- Tidak punya riwayat penyakit mata serius (seperti glaukoma atau infeksi kornea)
Konsultasi awal di klinik biasanya akan membantu menentukan apakah seseorang memenuhi syarat untuk prosedur ini.
Biaya LASIK di Klinik Mata Jakarta
Dari info yang saya baca, biaya LASIK di KMN EyeCare untuk dua mata berada di kisaran Rp 28–37 juta. Ini tergantung pada jenis tindakan yang dilakukan dan apakah ada promo tertentu.
Biasanya, biaya tersebut sudah termasuk:
- Pemeriksaan awal dan evaluasi kelayakan LASIK
- Tindakan LASIK dengan teknologi laser terkini
- Obat pasca tindakan dan kontrol lanjutan
Untuk info yang lebih detail dan up-to-date, kamu bisa langsung cek halaman resmi KMN EyeCare ini.
Apakah LASIK Aman?
Saya juga sempat tanya ke Vina, "Sakit nggak sih?" Dia bilang, prosedurnya cepat dan hampir nggak terasa apa-apa. Hanya sedikit rasa mengganjal setelah tindakan, tapi itu hilang dalam waktu singkat.
Dari hasil riset saya, beberapa efek samping ringan yang mungkin muncul setelah LASIK adalah:
- Mata terasa kering dalam beberapa minggu
- Silau atau halo saat melihat cahaya terang, terutama malam hari
- Sensitivitas terhadap cahaya
Tapi semua itu biasanya bersifat sementara dan bisa ditangani dengan obat tetes mata serta kontrol rutin ke dokter.
Alur Prosedur LASIK
Kalau kamu tertarik untuk mulai mempertimbangkan LASIK, berikut gambaran alur proses yang biasanya akan kamu lalui:
- Konsultasi awal: Pemeriksaan menyeluruh kondisi mata
- Penentuan kelayakan: Apakah kamu bisa menjalani LASIK
- Tindakan LASIK: Prosedur cepat, biasanya 15–30 menit per mata
- Istirahat: Pasien bisa langsung pulang setelah tindakan
- Kontrol pasca LASIK: Biasanya 1 hari, 1 minggu, dan 1 bulan pasca tindakan
Pelajaran Buat Saya
Sebagai orang yang belum pernah pakai kacamata dan merasa mata saya masih baik-baik saja, saya awalnya merasa ini bukan topik yang relevan. Tapi setelah ngobrol dengan Vina, saya mulai mikir ulang.
Kita yang kerja di dunia digital marketing; baik sebagai AE, desainer, content writer; hampir setiap hari hidup di depan layar. Tanpa sadar:
- Kita jarang istirahat mata di sela jam kerja
- Sering lembur tanpa pencahayaan yang optimal
- Jarang cek kesehatan mata secara rutin
- Mengabaikan gejala ringan seperti mata pegal atau buram
Mata adalah aset kerja utama kita. Tapi sayangnya, seringkali justru paling jarang kita rawat.
Rekomendasi Klinik Lasik Mata di Jakarta
Vina melakukan prosedur LASIK di salah satu klinik mata terpercaya di Jakarta: KMN EyeCare. Prosedurnya cepat, minim rasa sakit, dan hasilnya langsung terasa sejak hari pertama pasca tindakan.
Setelah LASIK, dia bilang performa kerjanya jauh lebih efisien. Gak perlu lagi ribet dengan kacamata saat presentasi, lebih leluasa saat mobile, dan yang paling penting: nggak gampang lelah secara visual.
Saya pun akhirnya ikut cari tahu lebih lanjut. Dari situs resmi KMN EyeCare, saya jadi tahu bahwa:
- LASIK dilakukan oleh dokter spesialis mata berpengalaman
- Teknologi yang digunakan modern dan minim kontak
- Prosedur hanya butuh waktu sekitar 30 menit
- Pasien bisa langsung pulang dan pulih cepat
Pengingat
Saya mungkin belum punya kebutuhan untuk LASIK sekarang. Tapi cerita Vina bikin saya lebih sadar bahwa menjaga kesehatan mata bukan sesuatu yang bisa ditunda.
Kalau kamu kerja di industri digital dan merasa penglihatan mulai terganggu; entah karena minus atau sekadar sering pegal; mungkin sudah saatnya mempertimbangkan solusi jangka panjang. Tidak harus langsung LASIK, tapi paling tidak mulai rutin cek mata dan cari tahu opsi yang tersedia.
Karena di balik semua strategi, campaign, dan konten yang kita kerjakan... ada satu alat kerja yang selalu kita andalkan, setiap hari: mata.
***
Post a Comment