Ma', saya mencintai Ade


Bulan Desember di akhir tahun 2011. Aku menemukannya kembali Ma'. Bahagia yang tak mampu kutuliskan sebab aku kehilangannya selama tiga tahun. Bukan tanpa sebab, karena itu adalah kesalahanku sendiri, kesalahan terbesar yang kulakukan. Menduakannya dengan perempuan lain. Wajar saja, perempuan mana yang mau dimadu?

Aku menemukannya kembali Ma'. Aku menemukannya saat sedang bersama perempuan yang kusebut kekasih.

Sesaat setelah menghabiskan senja, aku mengantarnya pulang. Diakhir pertemuan itu, aku mengatakan bahwa aku masih sayang dia. Hal yang membuatku terkejut adalah saat dia menjawab bahwa selesaikan dulu apa yang harus saya selesaikan! Beberapa hari setelahnya, kuselesaikanlah apa yang harus kuselesaikan. Memutuskan semua kekasih-kekasihku sebelumnya. Sebab, apa yang kucari, telah aku temukan.

Dia perempuan dengan senyum dan mata yang teduh. Hal yang membuatku selalu nyaman saat bersamanya Ma'. Perempuan dengan semangat yang tak pernah surut saat mencita-citakan sesuatu. Kami selalu saling mendukung satu sama lain. Kadang, dia selalu saja memberikan sesuatu yang bermanfaat pada tiap ketertarikanku. Dia adalah penasihat, pendengar, pengingat, serta penyemangat setelahmu Ma'. Dia perempuan hebat, mampu menjaga dirinya saat saya sedang tidak bersamanya Ma'. Dia senang menulis, membaca, menonton film, mendengar musik, dia juga anak dan cucu yang berbakti Ma'. Dan satu lagi, dia perempuan apa adanya Ma'.

Saya mahasiswa desain dan dia mahasiswi keperawatan. Agak tidak nyambung kedengarannya Ma'. Tapi, kami senang, kami senang berbagi. Dia telah mengajarkan banyak hal tentang hidup Ma'. Olehnya itu, saya selalu merasa kagum dengannya.

Beberapa hari lalu dia "dingin". Mungkin setelah keseringan membaca blog dari mantan kekasihku. Saya menyebutnya, dia sedang merasa bersalah, menganggap dirinya telah merebut kekasih orang. Ah, percayalah itu memang hanyalah bagian dari alur sebuah kisah cinta. Jalani saja!

Ma', umurku sudah 20 tahun dan dia yang mendampingiku memasuki 20 tahun itu. Saya sudah harus berpikir dewasa. Menjalani hubungan juga dengan sikap dewasa. Satu hal yang juga Heldi titip ke saya waktu pulang Sengkang. Berhenti bermain perempuan dan jalani hubunganmu dengan serius, jadikan dia yang terakhir! Itu juga doaku saat menutup 20 Maret Ma' dan setelah kubaca, kau merestuinya. Insya Allah!

Nih buat jajan