Makan & Belanja di Bangkok. Kemana Saja? (Bag.2)

jalan-jalan di bangkok

"Di Bangkok, pengendara motor dan mobil jauh lebih sabar. Anda tidak akan mendengarkan suara klakson di sini," tutur Om Som ketika kami melintasi kemacetan.

Tepat saja, meskipun kendaraan memanjang dan melambat, tak sekalipun saya mendengar suara klakson—apalagi telolet. Hal ini jelas berbeda dengan Jakarta yang suara klakson kendaraannya bersahut-sahutan.

Suatu kali, saya mencobanya.

Tanpa tedeng aling-aling saya menyebrang jalan tidak di zebra cross. Hasilnya? Tak satu pun pengemudi yang menglaksoni saya 😁

"Wah mantap nih," batin saya.

Mereka hanya berhenti dan membiarkan saya lewat—tanpa diklaksoni. Catat!

Eh, ini cerita bersambung, ya.

Kamu sudah baca cerita sebelumnya? Yuk, di sini: Makan & Belanja di Bangkok (Bag.1)

Belanja di Thailand? Belanja di Asiatque The Riverfront

Asiatque The Riverfront Bangkok

Asiatque The Riverfront Bangkok

Oiya, lanjut lagi!

Selesai makan malam di Bung Terrace, liburan ke Bangkok diteruskan ke Asiatque The Riverfront. Lokasinya di Charoen Krung Road, Krung Thep Maha Nakhon, Bangkok. Saya sebenarnya juga tak tahu ini di mana 😛

Yang jelas, ada permainan aneh yang dimainkan oleh rombongan sebelum setiap orang diizinkan menjelajah tempat ini.

Nah, jika Chatuchak terlihat seperti pasar tradisional, maka Asiatque tampak menyerupai pasar modern. Jualan di Chatuchak dan Asiatque pun sama. Harganya? Asal kuat nawar saja, bosque.

Places to Visit in Bangkok: Platinum Fashion Mall & Makkasan

liburan di bangkok


Di hari ketiga sekaligus hari terakhir, bangun tidur kuterus mandi. Sudah! Jangan dilanjutkan.

Niatnya sederhana saja, pagi-pagi saya harus berkeliling di kitaran hotel.

Sebelum jarum jam menunjuk angka 7, saya sudah keluar. Tidak ada apa-apa. Hanya jalan layang yang dilintasi mobil sesekali. Maklum, ini hari Minggu.

Saya mengambil arah kanan dan memasuki gang-gang. Bertemu dengan kucing-kucing yang beberapa kali menatap saya keheranan. Beberapa di antaranya sambil menjilati tubuhnya.

I wish I could feed them Wishkas.

belanja di bangkok

belanja di bangkok

Platinum Fashion Mall Bangkok

Kamu bisa baca tulisan di foto di atas ini kan?

Iya, ini Platinum Fashion Mall, Thailand's Largest Wholesale and Retail Shopping Destination. Kalau di Makassar, ini Pasar Butung. Kalau di Jakarta, ini bisa jadi Tanah Abang.

Saya mengelilingi mall ini, naik turun dari lantai ke lantai. Sekadar menanyakan harga barang, menawar, dan tidak membeli 😁

Thai Tea

Liburan di Bangkok

Lelah dengan semua ini, saya melipir ke luar Platinum Fashion Mall. Tak jauh dari mall tersebut, saya memasuki jalan yang dipenuhi oleh penjual makanan. Saya yang kebingungan harus membeli makanan apa hanya membeli Thai Tea seharga 25 baht, kalau dirupiahkan 10ribuan.

Sumpah! Thai Teanya enak sekali. Iyalah, setengah dari gelas adalah air gula dan susu carnation.

Oiya, saya juga membeli Mango Sticky Rice. Rasanya? Kalah enak dengan yang saya beli di Chatuchak Market.

Liburan di Bangkok

Liburan di Bangkok

Makan siang di daerah Makkasan, tepatnya di Makkasan Coffe Shop, Bangkok Palace Hotel menjadi makan siang terakhir di Thailand sebelum bertolak ke Jakarta sore harinya.

Jika kamu merasa kata Makkasan mirip dengan kata Makassar, maka kamu benar.

Menurut cerita om Som, orang-orang yang pertama kali menduduki daerah ini adalah orang-orang dari Makassar yang berpindah karena tidak mau dijajah oleh Belanda. Saya mengitari daerah ini bersama seorang teman.

Baca cerita lengkapnya di sini: Visiting the Memories at Makkasan Bangkok.

mata uang bangkok
Baht terakhir yang saya belanjakan di bandara Don Mueang sembari menunggu pesawat ke Jakarta. Totalnya 105 baht dan cukup untuk segelas Americano yang kemudian kami minum berlima.

Saya tiba di kosan menjelang pukul 2 dini hari dan waktu itu sudah hari Senin, 26 Maret 2018. Sebelum benar-benar lelap, saya dihinggapi pertanyaan,"Bagaimana lagi cara jalan-jalan gratis ke luar negeri ya?"

***

Nih buat jajan