Tips Menulis Haruki Murakami

tips menulis

Apa tips menulis ala Haruki Murakami?

Dasar-dasar bagaimana cara menulis yang baik akan dengan mudah kamu temukan di What I Talk About When I Talk About Running. Tips ini juga berlaku bagi kamu yang bingung bagaimana cara menulis novel.


Di dalam buku ini, kita akan seolah face to face dengan penulis best-seller Jepang, Haruki Murakami.

Baca juga: Apa yang Haruki Murakami Tidak Ceritakan di Bukunya yang Lain, Diceriakan di Buku Ini.

Secara blak-blakan, dia akan memberi beberapa nasihat yang akan memacumu untuk menulis. Nah, di bawah ini ada tiga tips yang Haruki Murakami bagikan ke kamu:

Seorang penulis harus memiliki bakat.

Iya, hal ini merupakan penekanan pertama dari seorang penulis 1Q84 tentang bagaimana menjadi penulis yang baik. Tidak penting seberapa kuat usaha yang kamu lakukan serta seberapa besar semangat yang kamu punya.

Sebab ibarat kata; semewah apapun sebuah mobil jika tidak terisi bensin, maka tidak akan jalan. Bakat itu, katanya, akan bekerja dengan caranya sendiri dan tidak ada hubungannya dengan istilah seberapa banyak kita menanam dan yang akan kita tuai.

Jadilah seorang yang fokus.

Setiap pagi, penulis yang telah menerbitkan lebih dari selusin novel ini berkonsentrasi menulis selama tiga hingga empat jam. Dia akan duduk di depan meja kemudian fokus terhadap apa yang ditulisnya.

Di buku ini, Haruki Murakami mengumpamakan bahwa seorang novelis berbakat dengan ide-ide hebat sekalipun kemungkinan besar tidak akan bisa menulis jika ia mengalami sakit gigi. Rasa sakit inilah yang menghalanginya untuk berkonsentrasi.

tips menulis novel

Fokus butuh daya tahan.

Untuk mengimbangi fokus yang dimiliki, kamu juga sebaiknya memiliki daya tahan. Sebagai seorang penulis yang memimpikan untuk punya buku, daya tahan dibutuhkan untuk bisa berkonsentrasi menulis selama misalnya, 3 bulan setiap hari atau malah 1 tahun.

Perumpaan lain yang digunakan Murakami adalah pernapasan.

"Jika konsentrasi hanyalah proses menahan napas, daya tahan merupakan seni untuk mengeluarkan napas dengan tenang dan pelan-pelan sekaligus sambil mengisi udara ke dalam paru-paru." (hal.88)

Nah, di usia mudalah saat yang tepat untuk mulai mengerjakan ini semua. Sebab pekerjaan menulis bukan pekerjaan yang mudah yang seperti orang-orang pikirkan.

Seluruh proses menulis mulai dari duduk di depan meja,berkonsentrasi, membangun imajinasi dari kekosongan, mengarang cerita, memilih kata yang tepat, serta mempertahankan aktivitas ini untuk tetap sesuai jalur membutuhkan energi yang besar.

Orang-orang mungkin hanya melihatmu duduk dan tidak menggerakkan badan, namun sesungguhnya—papar Murakami "di dalam dirimu terdapat proses kerja yang dinamis dan sangat melelahkan."

Bagaimana dengan orang yang tidak berbakat namun ingin menjadi penulis?

Kamu dan aku tentu tahu bahwa hanya ada sedikit orang yang benar-benar berbakat di dunia ini. Jika tetap ingin menjadi penulis dengan bakat seadanya bahkan tidak ada, jawaban satu-satunya yang Haruki Murakami punya adalah bangun kekuatan dengan menggunakan usaha yang berlebih. Berlatih secara rutin tanpa henti mampu menggantikan bakat.

Jadi, bagaimana? Kamu masih akan tetap menulis kan?

***

Nih buat jajan