99 Nama Cinta Bicara Cinta Dalam Beragam Bentuk

film-99-nama-cinta-mnc-pictures

“Kalau cemburu, jangan terlalu! Nanti jadi rindu loh,” Ira Wibowo, Ibu Talita di film 99 Nama Cinta.


Kebayang ga kalau misalnya kamu punya teman akrab semasa kecil, seumuran, dan keluarga kalian sudah seperti saudara tiba-tiba dipisahkan? Tau-tau beberapa puluh tahun kemudian kalian bertemu dan tidak saling mengenal.

Begitulah kira-kira awal cerita dari film terbaru dari MNC Pictures ini.


film-99-nama-cinta-pictures


Setelah menonton di Press Screening pada pertengahan Oktober 2019 kemarin, saya membuat beberapa daftar alasan kenapa kamu harus ke bioskop pada tanggal 14 November 2019 untuk menonton 99 Nama Cinta.

Acha Septriasa Main Film Lagi


Lah? Bukannya dia memang aktif main film? 😏

Iya, dia memang pemain film. Cuma beberapa bulan belakangan kan dia sempat vakum, soalnya abis lahiran. Film 99 Nama Cinta ini pun menjadi debutan pertamanya setelah istirahat.

Apakah aktingnya Acha menurun? Tidak sama sekali. Sebagai pemeran utama bernama Talia, perempuan kelahiran ’89 ini ternyata bukan kaleng-kaleng. Hal ini jelas membuat kekaguman saya kepadanya bertambah.

Selalu Ada Plot Twist


Saya sebenarnya masuk bioskop tanpa ekspektasi apa-apa. Cahaya ruangan meredup, layar melebar, dan Acha muncul.

Beberapa menit setelahnya, film yang ditulis oleh Garin Nugroho dan disutradarai oleh Danial Rifky ini mengejutkan saya dengan sebuah plot twist: bagian yang dipelintir.

“Hm.. Paling cuma segitu,” ujar saya dalam hati.

Beberapa menit setelahnya, eh, kok ada lagi! Saya kemudian memperbaiki posisi duduk dan mulai serius menyaksikan filmnya.

Apa yang membuat film berdurasi 1 jam 46 menit ini menarik? Selalu ada plot twist di setiap kepingan cerita dan diakhiri oleh satu plot twist yang tidak kalah menarik.

Lelucon yang Bekerja


Sebenarnya, banyak film drama Indonesia yang memberikan sentuhan humor di ceritanya dan kemudian berakhir dengan kegagalan.

Kehadiran Dzawin Nur, stand comedian, di dalam film ini awalnya membuat saya pesimis. “Ah, paling buat bumbu cerita dan gagal lagi.”

Sayangnya, pendapat saya terbantahkan. Dzawin yang berperan sebagai Ustad Bambu ternyata punya lelucon yang tidak seolah-olah ditempel dan memaksa. Leluconnya selalu bekerja.

Oh, dan bukan cuma Dzawin yang mampu melucu!

Ada juga Chiki Fawzi (omong-omong, ini film pertamanya doi), yang berakting sebagai Husna, yang mampu menerbitkan tawa setiap mengeluarkan lelucon. Nice try buat Chiki!

Pesan Film yang Dalam


Siapa sangka bahwa drama percintaan yang punya beberapa humor ini punya pesan yang dalam?

Jadi, di film 99 Nama Cinta ini Acha beradu akting dengan Deva Mahenra yang berperan sebagai Kiblat. Keduanya inilah yang dulu berteman akrab semasa kecil dan harus terpisah.

Secara tak disangka, mereka tumbuh di dua dunia berbeda. Satu orang pesantren, satunya lagi orang tivi yang membidangi sebuah program acara gosip dengan rating tak terkalahkan.

Nah, loh?

Seiring cerita berjalan, saya kemudian paham bahwa film ini tidak hanya bercerita tentang kisah cinta dua insan, tapi jauh lebih dalam dari itu.

Kamu mungkin akan melihat cinta dari sudut pandang yang berbeda dari apa yang saya saksikan sehingga setiap dari kita akan memiliki pemaknaan yang berbeda terhadap cinta yang beragam bentuknya.

Penasaran? 😅

Filmnya akan tayang beberapa hari lagi. Pastikan kamu menonton trailernya terlebih dahulu.

Setelah menonton film lengkapnya, mainlah ke blog ini lagi dan berikan komentar. Catat ya, 14 November 2019 di bioskop-bioskop terdekat kesayangan kamu!

***

Nih buat jajan