Tangisan yang Tak Perlu Karena Paket Umroh & Haji XL

Saya menangis sesegukan sepanjang malam tiga hari jelang keberangkatan mama ke Tanah Suci. Saya meminta ruang di tempat tidurnya antara dia dan bapak di malam sebelum berangkat keesokan harinya.

Saya sungguh benar-benar sedih.

Hingga saat ini kesedihan tersebutlah yang paling membekas di ingatan saya. Bagaimana tidak, selama hampir sebulan saban hari saya menangis.

Kala itu tahun 2003 di mana saya tinggal di salah satu kota kecil berjarak 5 jam perjalanan darat dari ibu kota Sulawesi Selatan, Makassar. Umur saya saat itu jika tidak salah ingat 10-11 tahun dan duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar.

Satu-satunya hal yang menyelamatkan saya dari kesedihan tersebut yakni telepon rumah.

Keberadaan teknologi ini di masa tersebut membuat saya jadi bisa berkomunikasi dengan mama minimal dua hari sekali. Malam-malam saya pun terhitung panjang demi menunggui dering telepon dari mama.

Tak jarang, saya kesiangan bangun dan terlambat ke sekolah. Heu..

Namun, itu dulu.

Permasalahan komunikasi dengan para jamaah haji dan umroh bukan lagi jadi soal. Penggunaan telepon genggam menjadi hal yang lazim. Setiap orang punya sehingga bisa terhubung dengan siapa saja dalam hitungan detik.

Hal ini mengingatkan saya dengan seorang teman yang beberapa minggu lalu baru pulang dari umroh. Meski berada di belahan bumi lain, dia tidak jarang mengomentari masalah kerjaan di grup WhatsApp. Beberapa teman satu timnya bahkan saling telepon.

Jika saja komunikasi saat itu sudah seperti ini, maka jelas saya tidak lagi akan mengalami permasalahan di sekolah.

Namanya Sandi. Usianya sekira 31 tahun dan kami terpaut 4 tahun. Dia, istri, dan mertuanya berangkat umroh pertengahan Oktober 2019 lalu. Total perjalanan yang dihabiskan selama umroh mulai dari keberangkatan hingga kedatangan adalah 15 hari.

Sesampainya di kantor, saya pelan-pelan memberondongnya dengan beragam pertanyaan.

“Per orang bayar berapa, mas?”

“Sekian dollar, Dan.”

“Oh, bayarnya dollar? Trus, selama di sana tuh, kamu kok bisa aktif di grup?”

“Iya, kan pake paketan. Ada kerjaan yang butuh saya putuskan.”

“Paketan apa emang?”

“Itu, Paket Umroh & Haji XL.”

Dia beralih, notifikasi di teleponnya berbunyi. Saya pun meninggalkannya. “Hmm.. Semudah itukah?” saya penasaran.

Selesai makan siang di kantor, ingatan saya kembali melayang ke masa di mana menunaikan ibadah haji. Saya ingat betul total tagihan telepon rumah yang harus dibayarkan sepulang mama dari Saudi Arabia melebihi satu juta rupiah.

Di masa itu, pembayaran telepon dengan jumlah tersebut terbilang tinggi.

Mama sebenarnya berulangkali memperingakatkan bahwa jika ingin menelepon, saya harus meneleponnya di malam hari saja; setelah pukul 22.00. Lebih murah.

Kamu juga barangkali sempat merasakan hal ini.

Namun, saya kerap meneleponnya sepulang sekolah. Kami hanya bicara sebentar saja, tidak lebih dari 5 menit. Sekadar hanya untuk menanyakan keberadaan dan kondisi kesehatannya.

“Apa mama bilang!” selepas mama membayar tagihan telepon.

“Lebih baik mama yang menelepon kamu. Lebih murah,” sambungnya.

Padahal, baik saya maupun dia yang menelepon harganya tetap saja sama. Selain ribet, permasalahan komunikasi di tahun-tahun tersebut terbilang mahal. Ongkos yang harus dibayarkan tidak sebanding dengan durasi mengobrol dari Indonesia ke Saudi Arabia.

Diam-diam saya Googling Paket Umroh & Haji XL seperti yang disebut Sandi tadi.

Ketika berkunjung ke website XL, tagline mereka nelpon, SMS, dan akses internet dengan mudah saat menjalani ibarah Umroh dan Haji.

Semurah apa sih sehingga jadi bisa tektokan dengan tim di kantor? Saya terus menggerakkan kursor mencari daftar harganya.

Daftar Harga Paket Umroh & Haji XL dimulai dari Harga IDR 199.000 hingga IDR 549.000. Euh, sangat murah dibandingkan biaya yang keluarga saya harus keluarkan berpuluh tahun silam.

Seluruh Paket Umroh & Haji XL ini pun sudah menawarkan paket roaming yang di mana kamu tidak perlu lagi gonta-ganti kartu, SMS ke semua operator, internet 2G, 3G, 4G Unlimited, hingga nelpon dan menerima telepon Indonesia-Saudi Arabia.

Dengan fasilitas selengkap ini, harga segitu jelas paling terjangkau. Iya kan?

Oiya, tentang gonta-ganti kartu tadi saya sebenarnya masih penasaran. Jadi setiap orang yang bakal berangkat Umroh atau Haji tidak perlu beli kartu lagi?

Jawabannya masih ada di laman yang sama.

Jadi, persiapan saat mau Umroh atau Haji, kamu cukup mengaktifkan Paket Umroh & Haji XL dengan menekan *123*747# atau kalau tidak mau repot cukup mengaktifkannya lewat myXL di telepon genggammu dan pilih paket yang diinginkan.

Easy peasy lemon squeezy, right?

Jika sudah tiba, cukup pastikan layanan data roaming di telepon genggam dalam keadaan aktif. Untuk cek penggunaan paket, cukup tekan *123*747# atau lagi-lagi buka di aplikasi myXL untuk tahu informasi tentang penggunaan data roaming selama di luar negeri.

***

Andai saja Paket Umroh & Haji XL ini sudah ada sejak 16 tahun lalu, bukan tidak mungkin kesedihan-kesedihan saya saat mama pergi dalam waktu yang lama tidak perlu ada. Tapi tak apa, setidaknya Paket Umroh dari XL ini bisa jadi referensi bagi kamu dan saya jika akan berangkat Umroh atau Haji.

Oiya, Paket Umroh & Haji XL beli di mana? Tenang saja, buat kamu yang onlen-onlen paket telepon dan internet saat ibadah Haji dan Umroh ini bisa didapatkan di berbagai online store seperti Traveloka Apps, Tokopeda, Bukalapak, Lazada, Blibli, dan masih banyak lagi. 

Dengan begini, komunikasi kita dengan keluarga dan kolega di Indonesia bisa tetap jalan. Apalagi ongkos yang harus dikeluarkan sangat terjangkau.