Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan Anak?

menjawab pertanyaan anak

Anak-anak rasa-rasanya terbuat dari pertanyaan-pertanyaan.

8 Januari 2024 kemarin Alinea berusia 4 tahun dan saya kepikiran pernyataan tadi.

Setiap hari hari atau setiap cerita yang saya lontarkan kepadanya selalu menimbulkan pertanyaan. Alinea mempertanyakan banyak hal.

Pertanyaan yang sering muncul adalah:

"Itu apa?"

"Kenapa begitu?"

"Bagaimana caranya?"

Di awal-awal pertanyaan ini muncul, saya masih oke-oke saja dan justru malah excited. Akhirnya, saya mulai merasakan apa yang sering saya jumpai dibacaan.

Bahwa akan ada fase di mana setiap anak itu mempertanyakan semua hal.

Tapi, seiring perjalanannya, pertanyaan ini kemudian berkembang. Ada banyak pertanyaan lanjutan yang mau tidak mau harus membutuhkan jawaban lanjutan. Dan tentu saja membuat saya berpikir keras.

Pertanyaan ini sering kali muncul di kondisi yang tidak kondusif.

Saya sambil mengerjakan sesuatu, misalnya. Diberikan pertanyaan yang membuat saya harus berpikir dan mengelaborasi jawaban yang ada.

Sebab menjawab seadanya akan membuat Alinea memberondong saya dengan pertanyaan lanjutan.

Atau kalau dia tidak puas dengan jawaban yang saya berikan, dia akan melengos karena tidak puas dan merasa bahwa pertanyaan yang diajukannya tidaklah berguna. 

Jika sudah begini, saya justru malah merasa bersalah.

Apakah Kita Harus Menjawab Pertanyaan Anak?

cara menjawab pertanyaan anak

Sekarang, sebagai orang tua, mari kita mempertanyakan hal ini.

Apakah setiap pertanyaan anak itu harus dijawab?

Untuk menemukan jawabannya saya berselancar di internet dan memenukan beberapa teori.

  • Teori Perkembangan Kognitif oleh Jean Piaget

Piaget bilang kalau anak-anak berkembang melalui tahapan-tahapan kognitif yang berbeda. 

Anak-anak memahami dunia berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan objek di sekitar mereka.

Dengan menjawab pertanyaan anak, orang tua dapat membantu mereka bergerak dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya, memperluas pengalaman dan pemahaman mereka tentang dunia​.

  • Teori Sosiokultural oleh Lev Vygotsky

Vygotsky fokus pada peran lingkungan sosial dan budaya dalam pembelajaran anak.

Anak-anak belajar banyak hal melalui interaksi sosial, termasuk dari orang tua mereka. Pertanyaan dan jawaban membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru​​.

  • Teori Pikiran

Konsep ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memahami keadaan mental orang lain dan mengakui bahwa keadaan mental tersebut mungkin berbeda dari diri sendiri.

Teori pikiran ini berkembang sekitar usia 4 tahun tetapi mungkin mulai berkembang lebih awal. 

Dengan menjawab pertanyaan anak, orang tua membantu mereka memahami perspektif dan emosi orang lain​​.

pertanyaan anak

Kemarin saya ngobrol dengan Ade tentang cerita seseorang yang menumpang kereta dari Cikini ke Pondok Cina.

Dia naik kereta jam 2 malam dari Cikini dan turun di Pondok Cina, dia ditanyai oleh orang-orang, "Dari mana, pak?"

"Dari Cikini, tadi naik kereta."

"Lah, jam segini udah nggak ada kereta."

Keesokan harinya, si penumpang kereta ini sakit.

Kita tau ini adalah cerita horor.

Karna Alinea mendengarkan percakapan saya dengan Ade, dia jadi penasaran. Apalagi ada kata kereta dan Pondok Cina di mana ia akrab dengan dua kata ini.

Nah, sekarang, saya bertanya ke kamu.

Bagaimana menjelaskan cerita tadi ke anak usia 4 tahun? Sementara sebagai orang dewasa kita juga sulit menalar hal tersebut.

Saya mencoba menjelaskan hal ini ke Alinea. 

Jadi, ada orang naik kereta jam 2 malam. Trus, turun di stasiun Pondok Cina tempat Alinea sering naik kereta ke mana-mana.

Orang ini, pas turun dari kereta ditanya sama bapak-bapak penjual nasi goreng.

"Dari mana?"

Trus, si orang ini menjawab, "Dari Cikini naik kereta."

Si penjual nasi goreng bilang, "Lah, kok naik kereta? Kan jam segini sudah tidak ada kereta."

Alinea bertanya, "Kok bisa, papa?"

Saya jawab saja kereta hantu.

Trus, saya ditanyai lagi, "Di dalam kereta ada hantu, papa?"

Saya jawab singkat, "Iya."

Dia kebingungan. Menarik napas panjang trus bilang, "Aku tidak mengerti."

Ada banyak orang yang bilang kalau pertanyaan anak itu harus dijawab dan kita harus menuntaskan keingintahuan mereka. Saya paham ini.

Sebab jika tidak, ada beberapa dampak buruk yang terjadi pada anak yang saya temukan di internet, misalnya:

Anak yang tidak mendapatkan jawaban atas pertanyaan bisa jadi mengalami keterhambatan dalam perkembangan kognitif.

Mereka kehilangan kesempatan untuk belajar dan memahami dunia di sekitar mereka, yang bisa membatasi pembentukan koneksi neural (bagian penting dari perkembangan otak) yang bakal sangat berguna untuk proses belajar mereka.​

Mengabaikan pertanyaan mereka dapat membuat anak-anak merasa tidak dihargai atau tidak penting, yang dapat mempengaruhi kepercayaan diri dan emosional mereka. 

Belum lagi, dia akan mulai malas untuk mengeksplorasi hal-hal baru.

Nah, masalahnya, sering kali kita berada di kondisi yang tidak tepat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Entah sibuk dengan suatu pekerjaan atau sibuk meladeni percakapan di kepala sendiri.

Bagaimana Orang Dewasa Harus Menyikapi Pertanyaan Anak?

tips menjawab pertanyaan anak

Menjawab pertanyaan anak sebenarnya adalah pilihan.

Tapi sebagai orang tua, saya seperti sedang diuji. Kalau istilah jaman sekarang, Critical Thinking saya sangat dibutuhkan setiap menjawab pertanyaan anak.

Kreativitas saya juga sedang dipertaruhkan.

Soalnya, anak-anak itu hanya butuh penjelasan yang sederhana dan mudah dimengerti.

Makanya, menggunakan analogi atau cerita yang sesuai dengan usia mereka sangat membantu.

Sepengalaman saya, akan lebih mudah bagi seorang memahami konsep baru melalui gambar atau buku interaktif.

Kita bisa memilih buku yang sesuai dengan topik pertanyaan mereka.

Hanya saja, cara ini butuh waktu karena bukunya harus dicari dulu. Haha

Kalau sudah mentok, bilang aja tidak tau. Karena tidak apa-apa untuk mengatakan bahwa kita tidak tau jawabannya.

Dan kita bisa sama-sama mencari jawabannya.

Biar proses belajar pun bisa berlangsung. Iya 'kan? Daripada jadi orang dewasa yang sok tau 😛

Nih buat jajan