Kenapa Pendidikan Karakter Lebih Penting dari Sekadar Nilai?

pentingnya pendidikan karakter untuk anak

"Anak kamu sekolah di mana? Ranking berapa di sekolah?"

Pertanyaan kayak gini tuh sering banget kita dengar. Saya ingat banget, orang tua teman-teman saya ngejawabnya dengan bangga soal ranking, nilai raport, atau lomba yang anaknya ikuti. 

pentingnya pendidikan karakter untuk anak

Tapi setelah ikut webinar bareng Intan Erlita, M.Psi., Psikolog; saya jadi mikir ulang.

Webinar yang diadakan Pesantren Modern Tahfidz Ar-Rahmah ini ngangkat tema yang cukup nusuk: Sekolah Terbaik Membentuk Karakter, Bukan Sekadar 'Angka'. Dan, serius deh, banyak banget insight yang ngebuka pikiran.

Ini adalah webinar series dan saling melengkapi informasinya untuk kita para orang tua yang bingung pemilihan sekolah untuk anak. 

Kamu bisa cek ulasan webinar pertamanya di sini.

pentingnya pendidikan karakter untuk anak

Anak Pintar Belum Tentu Berkarakter

Kata Intan Erlita, kejahatan besar tuh biasanya dilakukan sama orang pintar.  Karena kejahatan besar itu sistemik, manipulatif, itu butuh kecerdasan tinggi. 

Nah, pertanyaannya: kita mau anak kita sekadar pintar, atau jadi manusia baik juga?

Saya sempet diem lama pas dengar ini.

Bukan berarti nilai akademik nggak penting. Tapi pintar aja tuh nggak cukup. Kalau karakternya nggak kuat, ilmunya bisa jadi bumerang.

AI Bisa Jawab Soal, Tapi Gak Punya Empati

Intan Erlita bilang: "Sekarang ini AI bisa nyelesain soal lebih cepat dari manusia. Tapi AI nggak punya empati, nggak bisa ngasih pelukan, dan nggak tahu cara menghadapi konflik batin."

Dan saya mikir, iya juga ya. Dunia makin cepat, makin pintar. Tapi anak-anak kita butuh sesuatu yang lebih dari sekadar otak. Mereka butuh hati.

Sekolah Bukan Pabrik Nilai

Bu Intan bilang gini:

"Kalau sekolah hanya fokus ke nilai akademis, kita kehilangan ruang penting untuk membentuk manusia yang utuh."

Pernah nggak sih, kamu lihat brosur sekolah yang isinya ranking, prestasi, akreditasi? 

Saya juga pernah mikir, wah keren nih sekolah. 

Tapi ternyata, itu belum tentu nunjukin bahwa sekolah itu bisa membentuk karakter anak.

Saya jadi inget lagi yang dikatakan pertanyaan Intan Erlita: "Sekolah terbaik adalah yang bisa membentuk anak jadi tangguh, bukan cuma pintar."

Karakter itu kebentuk dari hal-hal kecil. Dari cara guru menegur, dari bagaimana anak didengar, bahkan dari bagaimana toilet sekolah dirawat.

Sekolah pun jadi tempat yang nggak cuman ngejar nilai doang, tapi tempat belajar jadi manusia.

Pembentukan Karakter Dimulai dari Rumah

Poin yang paling nonjok sih ini. 

Intan Erlita, Founder of Titik Putih ini bilang, kalau di sekolah anak diajarin salat berjamaah tapi di rumah ortunya nggak pernah ngajak salat, anak bakal bingung. Lama-lama, ya dia milih yang paling nyaman, yaitu nggak salat.

Saya jadi ngerasa ketampar. 

Jangan sampai saya lepas tangan soal karakter anak, terus berharap sekolah yang beresin.

Karakter itu nggak bisa “dititipin”.

Artinya, kita nggak bisa cuma nyerahin tanggung jawab pembentukan karakter ke sekolah doang. Peran utama tetap di rumah, di orang tuanya.

Generasi Rapuh vs Generasi Tangguh

Salah satu peserta webinar sempat cerita, anaknya suka bilang, "aku kena mental" tiap kali dinasihati. Terus nanya, "gimana bedain anak beneran kena mental atau cuma butuh curhat?"

Jawaban Bu Intan? Simpel tapi dalem: "Amati perilaku sehari-hari. Kalau masih makan normal, sekolah oke, interaksi jalan, maka besar kemungkinan anaknya cuma butuh didengerin."

Jadi, bukan berarti semua yang bilang "kena mental" langsung harus dibawa ke psikolog. 

Tapi sebagai orang tua, kita perlu peka. Dan itu bagian dari pendidikan karakter juga: membentuk anak supaya bisa menghadapi konflik, bukan kabur dari konflik.

Jadi... Nilai Penting, Tapi Bukan Segalanya

Bu Intan juga bilang:

"Anak yang kuat secara karakter akan lebih siap menghadapi hidup, bahkan ketika nilainya nggak selalu sempurna."

Saya nggak bilang kita harus cuek sama nilai. Anak ranking? Bagus. Masuk universitas favorit? Alhamdulillah. Tapi jangan sampai itu jadi satu-satunya tujuan kita.

Pendidikan karakter itu investasi jangka panjang. 

Kalau anak pintar, tapi nggak bisa kerja tim, nggak tahan kritik, dan gampang nyerah? Ya bakal susah juga di dunia nyata.

pentingnya pendidikan karakter untuk anak

Sebelum Pilih Sekolah, Coba Tanyakan Ini:

  • Apa sekolah ini ngajarin anak cara hidup, bukan cuma cara lulus?
  • Apakah ada ruang untuk anak mengenal dirinya sendiri?
  • Apakah nilai-nilai sekolah ini sejalan sama nilai di rumah?

Kalau semua jawabannya "iya", mungkin itu sekolah terbaik buat anak kamu. Bukan karena akreditasinya A atau alumni-nya masuk PTN. Tapi karena dia bantu anak kamu tumbuh jadi pribadi utuh.

Dan kayak yang Intan Erlita bilang: "Karakter nggak bisa dicetak, tapi dibentuk. Pelan-pelan, setiap hari, lewat keteladanan."

***

Nih buat jajan