Kenapa Saya Bisa Lolos Danone Blogger Academy 2018?

Danone Blogger Academy

Beberapa detak lagi angka jarum jam menunjukkan pukul 6 sore. Kursi-kursi terlihat melompong. Hanya dua tiga orang yang masih tampak serius memelototi layar laptop. Di luar, langit mulai memunculkan semburat keunguan.

Tak ada suara-suara.

Seketika telepon genggam di samping mouse saya bergetar. Nomor telepon yang tertera menyertakan angka 021 di depannya. Saya penasaran, namun tidak langsung menjawabnya.

Saya meraih handphone tersebut dan melangkah keluar ruangan.
"Selamat bapak Jumardan dinyatakan lolos Danone Blogger Academy 2018. Mohon untuk mengirimkan kami scan KTP, NPWP, serta buku tabungan. Nanti kami akan email detailnya."
Begitu kata seorang pria di balik telepon dengan singkat. Sesaat setelah menutup telepon, saya kembali masuk ke ruang kerja, duduk, dan menghela napas panjang.

Ingatan saya melayang ke suatu siang di tanggal 31 Agustus di mana hari tersebut merupakan hari terakhir pendaftaran Danone Blogger Academy (DAB) 2018.

Danone Blogger Academy

Iseng, saya membuka microsite DAB 2018.

Danone Blogger Academy tahun ini memasuki kali kedua pelaksanaannya. Akademi menulis ini merupakan kerja sama antara Danone Indonesia dan Kompasiana. Setidaknya akan dipilih 20 blogger untuk mengikuti kelas ini.

Berbagai macam materi yang terkait gizi, air, dan lingkungan akan disajikan oleh para pemateri yang kompeten di masing-masing bidang. Untuk membuat konten ini tersampaikan secara menarik, baik dari segi tulisan maupun foto dan video, maka didatangkan orang-orang yang menekuni bidang ini.

Hasilnya, tentu saja bisa kamu bayangkan. Konten berkualitas yang mendalam.

Danone Blogger Academy

Selama 3 hari dalam rentang waktu 2 minggu akan diadakan kelas, selanjutnya para peserta terpilih akan diajak untuk mengikuti kunjungan lapangan ke Yogyakarta, Klaten, dan Solo untuk menyaksikan beberapa pabrik dari Danone Indonesia.

Di akhir, para blogger akan membuat satu tulisan terkait gizi, air, dan lingkungan.

Danone Blogger Academy

Untuk tahun ini sendiri, Nutrisi Penuh Untuk Hidup Berkelanjutan diangkat menjadi tema.

Permasalahan kesehatan di Indonesia memang tidak akan pernah ada habisnya. Hal ini terlalu banyak melibatkan orang sehingga agak sulit untuk mengurai benang kusutnya. Langkah kecil yang dapat dilakukan adalah memenuhi asupan gizi dan nutrisi kita sehari-hari.

Seperti apa asupan gizi dan nutrisi tersebut?

Mudahnya begini, kamu cukup mengonsumsi sayur, buah, sumber protein, dan memperbanyak minum air putih.

Baca juga: 7 Alasan Kenapa Danone Blogger Academy Harus Ada Lagi

Lantas, kenapa saya bisa lolos Danone Blogger Academy 2018?

Danone Blogger Academy

Saya selalu percaya mengenai sebuah tulisan yang bagus. Tepat setahun lalu saya mengikuti sebuah lomba tentang kesehatan. Itu kali kedua saya mencoba peruntungan di dunia lomba blog.

Oh, kala itu saya baru saja membaca sebuah buku tebal berjudul The World Until Yesterday oleh Jared Diamond. Dengan semangat yakin menang, setidaknya masuk tiga besar—saya mulai menulis.

Tulisan itu kemudian saya gabungkan dengan pengalaman menurunkan berat badan dan film fenomenal dari Studio Ghibli berjudul Spirited Away (2011).

Saya merasa semakin yakin untuk menang.

Untuk menguatkan tulisan, saya mengumpulkan data-data dari World Health Organization (WHO) mengenai kasus diabetes di dunia dan Indonesia. Hasilnya benar-benar mencengangkan. Urgensi yang saya usung pun membuat tulisan ini sulit untuk terkalahkan, menurut saya.

Tulisan tersebut bisa kamu baca di sini: Makanan dan Masa Depan Kita

Danone Blogger Academy

Dengan semua ide yang telah saya konsep untuk lomba ini, saya harus merasa kecewa melihat pengumuman lomba yang tidak memuat nama saya.

Nah, di awal Agustus kemarin, grup blogger yang saya ikuti telah mulai ramai oleh Danone Blogger Academy angkatan kedua. Setelah menelusuri micrositenya dan membaca tujuan dari kegiatan ini, saya teringat tulisan lomba yang gagal tersebut.
"Waktunya untuk menang," ujar saya dalam hati.
Sebagai seorang yang kompetitif, saya meyakinkan diri untuk ikut dan berharap menjadi yang terbaik. Tentu saja, dengan standar kualitas yang tinggi.

Ketika menuliskan hal ini, saya baru saja selesai mengunggah tulisan kedua dari hasil kunjungan lapangan di Kompasiana.

Kamu bisa baca di sini: 5 Cara Warga Desa Berdaya

Setelah ini saya akan meriset lagi untuk tugas akhir DAB 2018 yang tenggat waktunya November 2018. Doakan semuanya lancar dan pastikan untuk tetap mengikuti tulisan-tulisan berikutnya. Sampai jumpa!

***

Nih buat jajan