Setahun Lebih Jadi Content Writer

cara-menjadi-content-writer

"But I know you're getting older, growing, changing. I guess, if I'm being really honest that is what scares me. I don't want things to change," Jim Hopper, Stranger Things.

Tepat pukul 00.00 semalam saya menghabiskan episode 8 terakhir Stranger Things 3. Episode tersebut diakhiri dengan pembacaan surat Hopper yang dilakukan oleh El.

Hopper benci perubahan.

Sialnya, hidup berubah dan kamu tidak bisa menghentikannya, termasuk saya.

Baca juga: Stranger Things yang Membangunkan Ingatan

Sesudah 20 Maret 2019 saya menghabiskan banyak waktu untuk merenung tentang hidup. Apa-apa saja yang sudah lewat dan mengira-ngira apa yang bakal terjadi.

Waktu berjalan dengan cepat.

Saya menemukan diri saya menghabiskan 1 tahun 7 bulan bekerja di sebuah agensi. Hal ini memang berapa kali saya bayangkan semasa kuliah; bekerja di industri periklanan.

Oiya, banyak orang yang bilang kalau untuk mendapatkan sesuatu kamu cukup membayangkannya terlebih dahulu? 😉

Belakangan saya menghabiskan 5 hari dalam seminggu untuk menulis, mengedit, serta mengajukan konsep-konsep bahasan di bulan berikutnya.


Jika menulis saja jelas tidak jadi soal. Hanya saja saya perlu menggabungkan kemampuan menulis serta keahlian memunculkan tulisan tersebut di halaman pertama mesin pencari: Google.

Hal inilah yang disebut sebagai Search Engine Optimization (SEO) Content Writing. Ada beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk melakoni bidang ini. Saya membuat daftarnya dan bisa kamu bookmark, kalau-kalau suatu saat kamu butuh.


cara-mudah-menjadi-content-writer

Menjawab Pertanyaan

Dalam banyak hal menulis sering kali dijadikan cara untuk menjawab pertanyaan, terlebih khusus Content Writing. Panduan membuat konten yang baik hanya dua: menghibur atau informatif.

Mengajukan sebuah pertanyaan di awal lalu menjawab di bagian tengah dan akhir tulisanmu akan menarik pembaca. Jalinan-jalinan informasi yang dibuat ini akan menjadikan kontenmu berkualitas.

Baca juga: Amunisi Kreasi dari Narasi

Mengenal Pembaca

cara-mudah-menjadi-content-writer

Saya tertolong dengan beberapa klien yang memberikan product knowledge serta do's & dont's sehingga tidak perlu lagi membayangkan siapa pembaca tulisan saya. Sialnya, tidak semua klien paham betul tentang apa produk yang dijual dan siapa target pasarnya.

Jika sudah begini, saya harus melalukan riset kecil-kecilan sendiri terhadap siapa pembaca seperti apa yang akan saya hadapi. Beginilah seharunya content writer bekerja, bukankah menulis adalah cara berkomunikasi? 😒

Mampu dan Mau Meneliti

tips-menjadi-content-writer

Salah seorang guru saya pernah bilang begini, "Jangan pernah menganggap kata 'meneliti' sebagai sesuatu yang ribet dan hanya  dilakukan oleh akademisi!"

Meneliti di KBBI diartikan sebagai memeriksa. Untuk sebuah tema tulisan yang akan kamu buat, jangan malas untuk meneliti. Beberapa hal yang perlu kamu ketahui yakni kata kunci apa yang akan digunakan, sudut pandang mana yang akan dipilih, serta seberapa dalam tulisan tersebut akan dihasilkan.


Dan saya rasa—tulisan yang baik tidak hanya yang mampu menjawab pertanyaantapi juga mampu memberikan informasi mendalam bagi pembaca yang tidak ditemukan di tulisan-tulisan lainnya.

Kalau tulisan kita biasa saja, apa yang membedakan kita dari yang lain? 😕

Memainkan Peran


Melakoni pekerjaan sebagai content writer selama 1 tahun 7 bulan ternyata memberikan saya banyak sudut pandang baru. Soalnya, saya telah menghasilkan banyak konten dari berbagai bidang, mulai dari asuransi, kesehatan, FMCG (makanan dan minuman), ibu dan anak, otomotif, properti, alat berat, hingga kecantikan.

Baca juga: Kenapa Saya Lolos Danone Blogger Academy?


Seluruh bidang tersebut mempunyai caranya sendiri-sendiri dalam bertutur dan menyampaikan sesuatu sehingga setiap kali menuliskan satu bidang tertentu maka setiap itu pula saya wajib berganti peran.

Beruntungnya, semua ini ternyata memperkaya saya sebagai seorang pribadi sehingga tidak lagi menilai sesuatu (apapun itu) hanya dari satu sudut pandang.

Merayu Pembaca

cara-mudah-menjadi-content-writer

Konon, sebuah tulisan yang baik adalah tulisan yang mampu menggerakkan pembaca. Hal ini pun saya amini sebagai content writer dan juga blogger.

Setiap penulis konten harus mampu merayu dan menggerakkan pembaca untuk melalukan sesuatu, entah itu untuk membeli produk khusus atau mengunjungi sebuah halaman situs tertentu. Hal inilah yang dikenal sebagai Call to Action (CTA).

Semakin jago kamu menggerakkan pembaca, semakin bagus kualitasmu sebagai content writer. Sialnya, tren CTO ini berubah-ubah seiring perkembangan waktu sehingga kamu perlu terus memperbarui pengetahuan dan keterampilanmu.

Baca juga: Infografis untuk Blogger

Oiya, dua hal lagi yang perlu kamu kuasai yaitu membuat video dan infografis. Soalnya, para pembaca yang kita hadapi hari ini semakin menyukai hal-hal yang berbau visual sehingga setiap konten tulisan yang dibuat patut memasukkan video dan infografis.

Sebagai seorang pembaca, saya pun akan terkesan dengan hadirnya dua hal ini di dalam tulisan. Kamu gimana? 😏
***

Nih buat jajan