Panduan Mudah Mengajari Anak Buang Sampah Pada Tempatnya

modul-sampahku-tanggung-jawabku

Kita tentu tidak asing dengan istilah bermain sambil belajar. Soalnya, ketika anak-anak bermain, mereka sebenarnya sedang mempelajari sesuatu. 

Namun terkadang, seorang anak memerlukan bantuan ekstra dari orang tuanya untuk mempelajari keterampilan yang diperlukan yang mereka perlukan sepanjang hidup mereka.

Sebagai contoh, keterampilan ini dapat berupa belajar menggunakan toilet, cara mencuci dan berpakaian sendiri, apa yang tidak boleh disentuh, dan di tempat yang tidak aman untuk berlari.

Nah, di antara keterampilan yang dibutuhkan seorang anak yang mereka butuhkan sepanjang hidupnya adalah membuang sampah dengan benar. Catat, membuang sampah dengan benar 👌

Kenapa ini penting? 😏

Soalnya, sebagai orang dewasa kita juga sering kali tidak membuang sampah dengan benar. Artinya, tidak sedikit orang dewasa yang membuang sampahnya di sembarang tempat.

Kapan Waktu yang Tepat Mengajari Anak Buang Sampah Pada Tempatnya?

Lalu, pertanyaannya sekarang adalah kapan sebenarnya pendidikan lingkungan ini harus dimulai? Saat memasuki sekolah dasar? Atau bahkan sejak anak memasuki taman kanak-kanak?

Jawabannya adalah sedari ini dini 😉

Baca Juga: Pedoman Gizi Seimbang Anak Selama di Rumah

Perlu dicatat bahwa pendidikan lingkungan berdasarkan pengalaman hidup harus dimulai pada tahun-tahun paling awal kehidupan. Pengalaman belajar ini akan memainkan peran penting dalam membentuk sikap, nilai, dan pola perilaku seumur hidup terhadap lingkungan alam.

Sementara itu, sama seperti kebanyakan kebiasaan baik, cara terbaik untuk mengajarkannya adalah dengan menjadi panutan yang baik bagi diri sendiri. Dengan menunjukkan bahwa kamu, sebagai orang tua, peduli dan menghormati lingkungan, maka anak pun akan melakukan hal yang sama.

Sialnya, selama 2 tahun terakhir kita terkurung di dalam rumah karena pandemi Covid-19 yang masih melanda dan angka yang belum melandai. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berlangsung sebagai solusi pendidikan anak di masa pandemi membuat aktivitas pembelajaran lingkungan ini tidak boleh terhenti.

Baca Juga: Ke Mana Botol Air Mineral Plastikmu Pergi?

Bagaimana Cara Mengajari Anak Buang Sampah Pada Tempatnya?


Selain guru, orang tua pun punya peranan penting untuk membangun kepedulian seorang anak terhadap lingkungan. Tapi, bagaimana caranya, ya? 🤔

Seiring dengan kondisi PJJ yang masih berjalan, AQUA berkolaborasi dengan Sekolah.mu menghadirkan program  "Sampahku Tanggung Jawabku". Pada dasarnya, Sampahku Tanggung Jawabku mengajak tenaga pendidik dan orang tua untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak mengenai pentingnya bertanggungjawab terhadap lingkungan tempat tinggal kita.

Tidak hanya memberikan pemahaman, program ini juga bertujuan utnuk meningkatan keterampilan tentang pengelolaan sampah untuk mengurangi dampak sampah Indonesia.

Baca Juga: Fungsi Zat Besi Terhadap Masa Depan Bangsa Ini

Dengan begini, setiap anak juga bisa berkontribusi pada Gerakan Indonesia Bersih dan #BijakBerplastik.

Menarik 'kan? 😉

Modul Sampahku Tanggung Jawabku

Nah, anak usia berapakah yang disasar oleh program Sampahku Tanggung Jawabku ini? Kalau kamu main ke Sekolah.mu, maka ada 2 jenjang pendidikan yang disasar, yakni anak-anak di usia PAUD dan anak-anak di usia SD. 

Program gratis ini memungkinkan setiap anak mendapatkan materi belajar berupa video, buku cerita, aktivitas interaktif, serta berbagai panduan pengelolaan sampah yang bisa diakses selamanya.

Kemudian, di akhir program setiap anak akan diminta untuk melakukan aksi nyata dan mempraktikkan langsung pengetahuan yang sudah didapatkannya.

Anak-anak akan membuat biopori dan diminta menceritakan bagaimana proses pembuatannya. Nantinya, seluruh aksi dan karya setiap anak akan terdokumentasi pada portofolio.

Sebelumnya, untuk ikut pembelajaran ini, kamu, sebagai orang tua bisa memilih program sesuai usia anak:

sampahku-tanggung-jawabku

Secara tidak langsung, kompetensi yang akan dikembangkan oleh setiap anak antara lain, kecerdasan, reflektif, berprinsip, inovatif, dan berorientasi tindakan.

  1. Adapun tujuan pembelajaran Sampahku Tanggung Jawabku ini, yaitu:
  2. Memahami berbagai jenis sampah
  3. Memperkirakan dampak yang diakibatkan oleh berbagai jenis sampah
  4. Membuang sampah pada tempatnya
  5. Mengelola sampah untuk mengurangi jumlah dan dampaknya pada lingkungan

Untuk modul Sampahku Tanggung Jawabku bagi anak PAUD, mereka akan belajar mengenai hal-hal dasar seperti apa itu sampah, ke mana perginya sampah. Lalu, mereka akan melakukan aksi kecil-kecilan dan berefleksi terhadap apa yang mereka kerjakan.

Sementara modul Sampahku Tanggung Jawabku bagi anak SD, mereka akan belajar memahami sampah, seperti siapa penghasil sampah, melihat hasil survei penghasil sampah. Setelahnya, mereka akan dituntun untuk melihat perjalanan sampah.

Jika sudah, barulah mereka turut serta mengurangi dan mengelola sampah; dan melakukan refleksi terhadap apa yang telah dikerjakannya.

Menarik 'kan? 😎


Sebagai orang tua yang mendampingi anak pada PJJ, kamu tentu tidak perlu menunggu lama-lama untuk memulai memperkenalkan 'tanggung jawab' kepada anak demi mengurangi sampah; cukup kunjungi modulnya dan di link di atas dan bereksplorasilah di sana. Yuk!

***

Nih buat jajan