Kuliner di Pasar Lama Tangerang Ternyata Selezat Itu

kuliner pasar lama tangerang

Setuju gak sih kalau ternyata media sosial memungkinkan seseorang bisa mengunjungi tempat-tempat baru?

Bagi saya media sosial membuat saya akhirnya dapat menikmati lezatnya kuliner-kuliner di Pasar Lama Tangerang di akhir 2018.

Kalau dikilas balik, ini semua gara-gara Instastory seorang teman yang ingin ke nikahan temannya, tapi malah terdampar di Pasar Lama Tangerang 😅

Beberapa stories-nya berhasil membuat saya menelan liur di jam makan siang dengan menggunggah mie ayam lengkap beserta pemilik bisnis kuliner tersebut.

Sebagai seorang penggemar mie ayam, hal ini berarti perang. Saya harus balas dendam.

kuliner pasar lama tangerang

Cara ke Kuliner Pasar Lama Tangerang

Saya mengajak Ade, Herdi, dan Ammar untuk ke Pasar Lama Tangerang pada pagi menjelang siang.

Mereka mau dan kami berangkat.

Saya, Ade, dan Herdi menumpang Transjakarta dari Slipi ke Halte Busway Latumenten. Sementara Ammar menunggu di sana.

Untuk sampai ke halte ini, kami melewati Halte Grogol yang merupakan salah satu halte transit terbesar.

Sesampainya di Latumenten, kami mengambil arah kanan tangga turun, berjalan sekira 25 meter dari halte, dan tiba di Stasiun Grogol.

Untuk menuju ke pusat kuliner di Tangerang ini, kamu bisa menggunakan kereta dengan tujuan akhir Stasiun Tangerang.

Dari Stasiun Grogol, kami melewati lima stasiun dan hanya membayar 3500 rupiah.

Jadi, jika ditotal, perjalanan ke Tangerang dari Slipi hanya menghabiskan 7000 rupiah. Pulang balik jadi 14.000 rupiah. Mayan gak tuh?

kuliner pasar lama tangerang

kuliner pasar lama tangerang

Ketika tiba di stasiun terakhir, kamu tidak akan langsung melihat Pasar Lama Tangerang. Yang ada adalah Pasar Anyar.

Lokasi pintu keluar Stasiun Tangerang berada satu lokasi dengan Pasar Anyar.

Kami mengambil arah kiri setelah keluar dari stasiun. Di sekeliling ada banyak toko-toko yang menjual peralatan elektronik dan pakaian.

Di depan masing-masing toko berderet aneka jajanan.

Tidak usah pedulikan mereka karena tujuan kita sesungguhnya adalah jajanan yang ada di Pasar Lama Tangerang. Tetap melangkah 😎

Setelah melewati gerbang Pasar Anyar, maka kamu akan dihadapkan pada pertigaan dengan masjid tepat di depan.

Ambillah arah kiri hingga menemukan gerbang kuliner Pasar Lama Tangerang.

kuliner pasar lama tangerang

Makan Siang di Kuliner Pasar Lama Tangerang

Menu Seafood Rame-rame yang kami santap ini adalah makan siang kami setibanya di Pasar Lama Tangerang.

Makanan ini terdiri dari beragam hasil laut seperti kerang hijau, lobster, kepiting, cumi, udang, dan jagung yang disiram dengan saos padang pedas.

Ah, di tenggorokan saya masih terasa gurihnya Seafood Rame-rame ketika menuliskan ini 😌

Oiya, kami menyantap makanan ini di tempat makan Djajan Seafood.

Untuk satu porsi Seafood Rame-rame, empat teh manis, dan tiga nasi putih dihargai 290 ribu.

Kalau kata Herdi yang pernah makan di Holy Crab, "Ini murah!"

Lokasinya sangat mudah ditemui. Dari gerbang, kamu cukup berjalan lurus hingga bertemu dengan pertigaan di Jalan Kisamaun. Di sebelah kiri jalan berdiri sebuah ruko yang menjorok keluar.

kuliner pasar lama tangerang

Eh tapi, jangan salah. Tempat makan ini crowded di siang hari.

Kamu bisa bayangkan dong ya, para pengunjung yang datang bawa teman 2 sampai 5 orang. Makan di atas meja yang makanannya dihambur di atas meja begitu saja.

Kepedasan, keringatan, ruang gerak yang sempit, anak kecil yang menangis, dan pramusaji yang mondar mandir mengantar makanan.

Duh, nikmatnya kulineran kian terasa 🤤

Tips di Djajan Seafood adalah bersabar. Yang mau makan banyak, meja makannya terbatas.

Baca juga: 10 Kuliner Makassar yang Enak-enak

kuliner pasar lama tangerang

kuliner pasar lama tangerang

Sejarah Pasar Lama Tangerang

Sesudah semua makanan di atas meja tandas, kami berkeliling di kitaran Pasar Lama Tangerang. Menyaksikan rumah-rumah beraksitektur Tionghoa dengan genteng tanah liat.

Tiap lorong yang kami susuri sepi. Bunga-bunga di pekarangan bergerak pelan tertiup angin. Matahari bergerak pelan ke barat.

Berada di tempat ini membuat saya terbayang sebuah peninggalan besar. Setiap bangunan seolah menjadi saksi bisu peradaban yang pernah jaya di masanya.

Di perjalanan kami dipertemukan sebuah sungai dengan air tenang yang mengalir.

kuliner pasar lama tangerang

Terlalu fokus pada kuliner-kuliner di Pasar Lama Tangerang, saya mengabaikan daerah sekitar.

Ternyata, di depan kami terentang Sungai Cisadane sebagai saksi bisu atas banyak peristiwa, termasuk sejarah Pasar Lama Tangerang dan keberadaan orang-orang di sekelilingnya.

Jika mengingat pelajaran sejarah di masa-masa sekolah, maka kita akan dengan mudah menemukan Sungai Cisadane sebagai salah satu daerah penting dari Kerajaan Banten dan VOC Belanda.

Pasalnya, sungai ini menjadi pembatas dari kedua kubu yang berselisih ini.

Saya juga kepikiran mengenai orang-orang Tionghoa yang menetap di kawasan ini. Mereka dikenal sebagai orang-orang Cina Benteng yang ternyata erat hubungannya dengan orang-orang Makassar.

kuliner pasar lama tangerang

Konon, di kitaran tahun 1407, orang-orang dari rombongan Tjen Tjie Lung (Halung) terpaksa berlabuh di daerah muara Sungai Cisadane karena kehabisan perbekalan serta kapal yang mengalami kerusakan. Padahal tujuan mereka adalah Jayakarta.

Daerah tersebut dulunya dikuasai oleh Kerajaan Pajajaran.

Para prajurit yang melihat adanya sembilan orang gadis cantik dari rombongan Halung kemudian menawari untuk mempersunting beberapa dari mereka yang dikompensasi dengan sebidang tanah.

kuliner pasar lama tangerang

Selanjutnya, pada 1683 daerah tersebut dikuasai oleh VOC dengan berdirinya sebuah benteng yang dijaga oleh orang-orang Bone (kemudian disebut sebagai orang Makassar).

Oleh VOC, rombongan Halung diberikan hak milik untuk membuka lahan di kawasan yang dulunya masih hutan belukar.

Baca juga: Visiting The Memories at Makkasan Bangkok

Singkat cerita, rombongan Halung pun beranakpinak dan berakulturasi dengan budaya-budaya yang ada di sekelilingnya.

Jadilah Pasar Lama Tangerang dihuni oleh masyarakat yang kemudian dikenal sebagai Cina Benteng.

Eh, panjang juga ya? 😅

kuliner pasar lama tangerang

Ngopi di Pasar Lama Tangerang

Oiya, di seberang Sungai Cisadane terdapat sebuah kedai kopi yang berasal dari Tanjung Pandan, Belitung. Kami menyempatkan diri untuk mencoba kopinya.

Baca juga: Menyesap Kopi Kong Djie

Kong Djie Coffee sudah ada sejak 1943. Adanya cerek di depan kedai menjadi ciri khas tempat ngopi ini.

Menariknya, ketika memasuki teras kedai, saya seolah diajak bertamasya ke masa lalu dengan adanya beragam barang-barang jadul, mulai dari sempoa hingga lemari kayu.

kuliner pasar lama tangerang

Kami menghabiskan waktu hingga matahari hampir terbenam di tempat ini. Beberapa menu dipesan seperti kopi hitam, kopi susu, serta tape ketan. Diiringi lagu-lagu Westlife yang terputar dari radio tape di pojok ruangan.

Sesaat sebelum matahari terbenam, kami bergegas ke Stasiun Tangerang.

Untuk pulang ke Jakarta, kereta yang digunakan masih sama. Hanya dengan arah yang berlawanan dan turun lagi di Stasiun Grogol.

kuliner pasar lama tangerang

Kuliner di Pasar Lama Tangerang baru akan ramai jika malam menjelang. Hal inilah yang kami saksikan di perjalanan menuju stasiun. Tempat makan dibuka, lapak digelar.

Tips bagi kamu yang ingin kulineran di Pasar Lama Tangerang ini adalah datanglah setelah maghrib dan kamu akan merasakan nikmatnya makanan dan minuman yang berjejer dan sulit didustakan di sepanjang Jalan Kisamaun, Tangerang.

Duh, jadi lapar lagi 😐
***

Nih buat jajan