Bunga Berbeda dari Taman yang Sama

bunga-beda-dari-taman-yang-sama

Agak sulit untuk tidak membandingkan Alinea dan Aira selama masa tumbuh kembangnya. Entah sampai kapan, tapi ada beberapa hal yang membuat saya dan Ade sering membandingkannya.

"Dulu, Alinea tidak begini."

Ada jadi ucapan yang terlontar seperti, "Aira cepat sekali perkembangannya."

Celetukan-celetukan ini sebenarnya sering kali terjadi saat melihat Aira tidak mau didudukkan di stroller atau meja makannya.

Setiap Anak Punya Tantangannya Sendiri

Saya mungkin beruntung melihat perkembangan Alinea. Sejak Maret 2020 hingga tulisan ini dibuat, kantor tempat saya bekerja membolehkan karyawannya untuk bekerja dari rumah. Jadilah saya melewati hari-hari bekerja dan membersamai Alinea melalui proses tumbuh kembangnya.

Saya paham betul, tanda-tanda dia harus tidur, seberapa banyak makanan yang bisa ia makan, dan berbagai hal lainnya.

Ketika Aira lahir, perhatian saya kemudian terbagi. Dari sini, saya melihat lagi seorang bayi lahir, mengenali orang-orang di sekitarnya, dan terus bertumbuh setiap hari.

Dari sini, saya juga melihat perbedaan signifikan antara Alinea dan Aira.

Berbeda dari Alinea yang bisa ditinggal sendiri begitu saja di lantai, Aira tidak.

Aira akan menangis jika tidak melihat seseorang di sekitarnya. Ia juga akan menangis jika tidak digendong.

Yang bikin paling saya heran adalah urusan stroller. Alinea bisa anteng di stroller berjam-jam, sedangkan Aira tidak sama sekali. Dia sangat paham saat akan didudukkan di stroller. Kaki dan betisnya akan menegang, menangis, dan meronta saat saya akan memasukkannya ke stroller.

Begitu pula saat akan makan di kursi makan. Ia juga akan menegangkan kaki dan betisnya, menangis, dan meronta untuk dikeluarkan.

Usianya jelang sembilan bulan dan ia sudah tidak mau duduk di stroller dan kursi makan di usia jelang delapan bulan kemarin.

Namun, tentu saja sebagai orang dewasa saya tidak mau kalah. Saya sering kali meletakkan mainan atau benda apa saja di meja kursi makannya. Tanpa benda-benda yang menarik perhatiannya, ia tidak akan mau.

Aira juga hanya mau digendong oleh mamanya atau saya. Tapi, kalau saya yang menggendongnya, sementara ada mamanya di depannya, maka ia akan menangis minta digendong oleh mamanya.

Karena menangis adalah satu-satunya yang bisa ia lakukan untuk mengatakan tidak, maka jadilah rumah dipenuhi oleh tangisannya. Pokoknya, jika ia menangis, artinya ada hal yang tidak disukainya.

Jika dibandingkan dengan Alinea di usia tersebut, Alinea lebih kalem, tapi tetap selalu penasaran dengan berbagai hal. Makanya, Aira jadi bunga berbeda dari taman yang sama.

Saya selalu mengira bahwa membesarkan Aira akan jauh lebih mudah karena kami sudah punya pengalaman sebelumnya, nyatanya asumsi ini salah. Setiap anak punya tantangannya sendiri. Hal inilah yang membuat saya sebagai orang tua belajar setiap hari.

***

Nih buat jajan