Mengapa Orang Tua Menitipkan Mimpinya ke Anak?

menitipkan-mimpi-ke-anak

Adzan subuh baru saja berkumandang saat saya dan mama baru saja naik ke mobil yang akan mengantarkan kami ke bandara Soekarno Hatta. Selama perjalanan obrolan yang berlangsung biasa saja.

Hingga kami masuk ke bahasan nama anak.

Beberapa minggu sebelum Alinea lahir mama sudah mewanti-wanti saya untuk menamai anak pertama kami dengan nama-nama yang bernuansa islami. Saya dan Ade tentu saja diam saja sebab kami sudah punya dua kata yang akan jadi nama dari anak pertama kami: Alinea Cendekiani.

Alinea, entah mengapa saya menyukai kata ini. Di luar pekerjaan saya sejak lulus kuliah selalu berkaitan dengan kepenulisan. Untuk Cendekiani, Ade menyukai nama ini karena salah satu temannya yang cerdas dan berprestasi punya kata ini di tengah namanya.

Mama bilang kalau Alinea Cendekiani tidak mengandung kata yang islami. Dia mengusulkan Hafiz jika ia laki-laki dan Hafizah jika ia perempuan. Perkara menyiapkan nama laki-laki ini juga adalah sebuah perkara. Kapan-kapan saya akan menceritakannya di blog ini.

Baik Hafiz maupun Hafizah merupakan terjemahan dari penghafal Al Quran. Artinya, dia berharap anak saya nantinya adalah penghafal Al Quran. Di Islam, ada hadis yang menyebutkan pahala anak yang menghafal Al Quran. Kelak orang tuanya akan diberikan mahkota yang cahayanya terang seperti matahari. Ini yang sangat diyakini mama.

Kembali ke percakapan di mobil, saya bersikeras untuk tidak mengganggu dua kata nama anak pertama kami. Tapi, suara mama makin meninggi dan mengganggap saya semakin jauh dari kehidupan beragama. Harapannya, selain ia kelak menjadi penghafal Al Quran, mama sangat ingin ia kelak jadi dokter.

Saya kaget, jalan hidup seorang anak bahkan sudah ditentukan sebelum ia lahir.

Baca juga: Biarkan Mereka Terbang

Karena menuliskan hal ini, saya jadi mengingat percakapan Gita Wirjawan dengan Tony Fernandes. Dalam hidup ini, yang perlu kita lakukan hanya mencoba dan melakukan hal-hal yang inginkan. Sebab ini adalah hidupmu.

Tony bahkan menyebut bahwa ada banyak orang tua di Asia yang mencoba memaksakan kehendaknya kepada anak-anak mereka dan hal ini tentu adalah kesalahan. Sebagai contoh, pendiri Air Asia ini mengatakan ada banyak dokter di luar sana yang sebenarnya tidak ingin jadi dokter.

Jika melihat balik, ternyata ada beberapa bagian dalam hidup saya yang di mana saya dititipi mimpi oleh orang tua saya. Kelas 5 SD saya diikutkan kelas Qori oleh mama. Pengajarnya memang adalah Qoriah tingkat kabupaten yang beberapa kali memenangkan perlombaan.

Kelas itu tidak berlangsung lama karena pesertanya hanya 2-3 orang waktu itu dan tiba-tiba bubar.

Baca juga: Manfaat Baca Buku untuk Anak

Selanjutnya, saat mendaftarkan diri ke SMP, saya sangat ingin masuk ke sekolah negeri bersama teman-teman SD. Oleh orang tua saya, saya jadinya dimasukkan ke sekolah Muhammadiyah dengan konsep full-day class yang di masa itu adalah semua terobosan. Kami belajar dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Dijemput di pagi hari diantarkan kembali ke rumah.

Kelasnya mewajibkan untuk berbahasa inggris dan arab. Masa itu (atau masih terjadi hingga hari ini?), hal-hal yang mengombinasikan antara agama dan bahasa inggris memang selalu laku. Artinya, kamu bisa sukses di dunia dan tetap sukses di akhirat.

Sayangnya, kelas tersebut tidak berlangsung lama. Setahun saya menghabiskan waktu di SMP Muhammadiyah sebelum saya menghabiskan dua tahun di sekolah negeri yang menjadi impian saya di awal.

Beruntungnya, mulai kuliah hingga hari ini, saya tidak lagi mendapatkan titipan keinginan orang tua. Soalnya, beberapa hal seperti menikah dan punya anak telah saya penuhi. Namun sialnya, keinginan orang tua yang tidak terwujud ini ternyata diturunkan ke anak-anak saya. Mereka harus begini ini dan mereka akan begitu.

Saya menuliskan hal ini masih dalam keadaan tanpa harapan-harapan yang ingin Alinea dan Aira wujudkan. Sebab saya sudah mengalaminya. Bahwa melakukan hal yang tidak diinginkan dan menjalani keinginan orang tua adalah hal yang tidak akan membuat kita tumbuh dengan maksimal.

***

Nih buat jajan