3 Rekomendasi Buku Parenting

rekomendasi-buku-parenting

Kayaknya hampir tiap minggu di rumah selalu ada paket buku. Entah Ade yang membelikan buku buat Alinea dan Aira atau Ade yang membelikan buku dirinya sendiri.

Tentu saja, saya yang tiap kali nemu buku bagus yang direkomendasikan orang-orang tidak ingin ketinggalan.

Oiya, kamu perlu tahu. Genre buku saya dan Ade begitu berbeda. Dia lebih menyenangi buku-buku non fiksi, misalnya Tipping Pointnya Malcolm Gladwell atau Atom Habitsnya James Clear. Sementara saya lebih masuk ke buku-buku fiksi seperti Orang-Orang Oetimunya Felix Nesi atau buku kumpulan puisinya Joko Pinurbo.

Yang menarik, saat kami punya Alinea, kami punya tema bahan bacaan yang mirip: Parenting.

Baca Juga: Buku Persiapan Menjadi Ayah

Seperti yang kita tahu bahwa mengasuh dan membesarkan anak itu tidak ada rumusnya. Tidak ada pula benar atau salahnya. Setiap orang tua, keluarga, hingga masyarakat punya cara masing-masing untuk membesarkan seorang manusia.

Satu hal yang saya sadari juga saat punya Aira adalah cara membesarkan anak satu dengan anak yang lainnya ternyata berbeda dan tidak bisa disamakan sama sekali.

Beruntung, ada orang-orang yang berbaik hati yang mau menuliskan pengalaman mereka dalam mengasuh dan membesarkan anak. Meski belum membaca buku Parenting sebanyak itu, setidaknya saya punya 3 rekomendasi buku tema Parenting yang berkesan.

The Danish Way of Parenting

Sewaktu menunggui Ade lahiran di rumah sakit, algoritma Instagram membawa saya pada buku ini. Ada orang yang mengulasnya dengan sangat baik dan jadilah saya tergiur. Masalahnya waktu itu adalah saya tidak tahu di mana harus membeli buku ini.

Jadilah saya, yang waktu itu hobi main ke Perpustakaan Nasional; iseng mencari buku ini di komputer katalognya. Nemu dong!

The Danish Way of Parenting sebenarnya adalah cerita Jessica Joelle Alexander (wanita Amerika) dan Iben Dissin Sandahl (pria Denmark) dalam membesarkan anak mereka di Denmark. Sudah bukan rahasia lagi jika negara-negara Skandinavia ini terkenal karena tingkat kesejahteraan dan kebahagiaan mereka yang di atas rata-rata negara lain di seluruh dunia; termasuk Denmark.

Denmark adalah satu-satunya negara di dunia ini yang selama lebih dari 40 tahun terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia. Tidak terhitung banyaknya tulisan dan riset yang diadakan untuk mencari tahu mengapa hal ini bisa terjadi.

Pesan utama dari buku ini sebenarnya adalah ketika kamu membesarkan seorang anak secara tulus dan bahagia, mereka akan tumbuh menjadi anak yang tangguh, stabil emosinya, serta bahagia. Si anak ini kemudian kelak akan mengulangi pengasuhan yang sama, sehingga seluruh orang di satu negara ini akan menjadi orang-orang dengan tingkat kebahagiaan yang tinggi.

Nah, proses menuju hal inilah yang kemudian dijabarkan ke dalam rumus dan berbagai penerapan oleh si penulis.

Play The Danish Way

Lagi ya, rekomendasi buku Parenting berikutnya saya temukan di Instagram Story. Setelah mengecek sana sini, saya membulatkan tekad untuk membeli Play The Danish Way. Apalagi si penulis, Iben Dissin Sandahl adalah salah satu penulis buku The Danish Way of Parenting.

Mengapa buku ini sangat ngena?

Jawabannya adalah saya dan Ade menghabiskan hari-hari bersama Alinea dan Aira dengan bermain. Hampir setiap minggu juga saya membeli mainan, mulai dari puzzle, masak-masakan, plastisin, pasir kinetik, dan banyak mainan lainnya.

Ternyata, apa yang kami lakukan sangat berbeda dengan konsep Play The Danish Way. Kami membelikan mainan dan mengajarkan mereka bermain dengan mainan tersebut ternyata adalah hal yang sebenarnya tidak tepat. Ada cara bermain yang sebenarnya sangat efektif dalam membentuk kepribadian anak, yakni bermain secara tidak terstruktur.

Baca Juga: Berkelana Bersama Kelana

Bermain secara tidak terstruktur mengajarkan anak untuk mengeksplorasi berbagai hal yang ada di sekitarnya. Cara ini pun merangsang kemampuan berpikir dan imajinasi mereka terhadap satu hal. Jadi, secara langsung mereka belajar sesuatu.

Anggapan bermain hanyalah buang-buang waktu dan semua anak harusnya menghabiskan waktu dengan belajar adalah salah.

Bermain ini jugalah yang menjadi rahasia mengapa orang-orang Denmark menjadi orang paling bahagia di dunia ini. Di buku ini secara spesifik dijelaskan mengenai bermain; mengapa bermian, panduan bermain, tempat untuk bermain, hingga jenis-jenis permainan yang bisa dimainkan anak.

Yang menggelitik saya sebenarnya adalah buku ini sebenarnya bukan panduan bermain untuk anak, tapi jadi pengingat bagi saya; orang dewasa untuk tidak melihat hidup sebagai sesuatu yang rumit.

Dalam menjalani hidup sehari-hari ada baiknya jika kita melihatnya dari sudut pandang bermain. Anggap saja bahwa saat sedang bekerja kita sedang bermain. Dengan begini, kita tidak akan terlalu merasa terbebani dan hasil dari pekerjaan kita jauh lebih baik.

The Montessori For Toddler

Karena semakin tertarik dengan konsep bermain yang ditawarkan di buku sebelumnya, saya kemudian melanjutkan ke referensi berikut berupa sebuah buku berjudul The Montessori For Toddler. Buku Parenting yang satu ini ditulis oleh Simon Davies; seorang Association Montessori Internationale Teacher.

Jadi, Montessori ini adalah salah satu metode pendidikan yang dicetuskan oleh Dr. Maria Montessori.

Saya langsung jatuh cinta dengan buku ini bahkan di awal-awal halaman. Simon Davies bercerita mengapa ia menyukai balita dan mengajak pembacanya untuk kemudian mengubah cara pandang mereka terhadap balita. Penjelasannya sangat runut dan masuk akal bagi saya.

Baca Juga: Menjelajah di Tanah Lada

Namun, setelah melanjutkan ke halaman-halaman berikut buku Parenting yang satu ini, pembaca dibawa ke contoh-contoh permainan Montessori yang bisa orang tua tiru di rumah. Di awal, saya berpikir bahwa buku ini terlalu teknis, nyatanya hingga akhir halaman buku ini ternyata sangat logis.

Contoh-contoh permainan tadi tidak berakhir hanya sebagai contoh, melainkan disertai oleh penjelasan mengapa ini harus begini. Simon Davies juga membawa pembacanya melihat dari sudut pandang balita, sehingga tidak ada alasan untuk menjelek-jelekkan buku ini.

Oiya, kamu harus tau. Di kantor kami ada Weekly Sharing di mana siapapun secara bergiliran diberikan satu jam untuk berbagai apa saja. Saya kemudian memanfaatkan kesempatan ini untuk mengulas buku ini.

Nah, itu tadi beberapa rekomendasi buku Parenting yang bisa kamu baca. Dengan demikian, kita; para orang tua baru setidaknya punya masukan yang kemudian bisa disesuaikan dengan kebutuhan.

***

Nih buat jajan